Kisah Grup WhatsApp Keluarga Cemara Obat Kesepian Pasien Virus Corona

Selasa, 02 Juni 2020 | 11:42 WIB
Kisah Grup WhatsApp Keluarga Cemara Obat Kesepian Pasien Virus Corona
Para perawat di RS Badan Pengusahaan (RSBP) Batam. (Batamnews)
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Kesepian dan jenuh menjadi perasaan yang paling berat dialami para pasien virus corona di rumah sakit. Sebab mereka harus sendiri di dalam ruangan.

Namun tim medis di Batam mempunyai cara ampuh untuk mengusir kesepian para pasien, termasuk perawat sendiri. Para perawat di RS Badan Pengusahaan (RSBP) Batam membuat grup WhatsApp yang berisi para pasien dan perawat.

Norma Elina, salah satu koordinator perawat di ruang Penyakit Infeksi Emerging (PIE) di rumah sakit tersebut mengungkapkan, berawal dari interaksi yang cukup dekat sehari-hari, hingga kini tim medis dan seluruh pasien memiliki hubungan yang baik.

Norma mengakui saat awal masuk ke ruang isolasi banyak pasien yang resah. Ada yang khawatir harus sendiri hingga rindu kepada sanak keluarga. Di sinilah tugas tim medis dalam penanganan pasien Covid-19 untuk terus memberi semangat dan motivasi.

Baca Juga: Kongo Hadapi Wabah Kedua Ebola di Tengah Campak dan Pandemi Corona

“Memang kami yang bertugas di bidang ini harus memiliki komitmen merawat mereka dengan tulus dan ikhlas, dengan menganggap mereka keluarga kita dan mereka membutuhkan kita. Kami tidak hanya membuat mereka gembira, tapi memotivasi agar imunitas tubuh mereka meningkat,” kata Norma, belum lama ini.

Dalam meningkatkan imun pasien selama menjalani isolasi, tim medis tidak hanya bertugas sebagai pemberi obat namun juga menjadi teman cerita.

Hal itu diwujudkan dengan grup WhatsApp bernama Keluarga Cemara. Grup ini awalnya muncul karena rasa penasaran pasien untuk mengenal tim medis yang bertugas karena selama ini mereka hanya bisa mendengar suara saja.

“Pasien ini kadang ada yang iseng video call suster, dengan berbagai alasan hanya untuk melihat wajah kami,” ungkap Norma.

Kini grup tersebut tidak hanya digunakan untuk komunikasi pasien yang sedang dirawat, namun seluruh pasien termasuk yang sudah sembuh berada di dalam grup tersebut.

Baca Juga: Update COVID-19 2 Juni, 2.399 Orang di RS Wisma Atlet Sembuh dari Corona

“Bahkan yang sembuh pun tidak mau dikeluarkan dari grup tersebut, mereka bilang masih ingin berinterkasi dengan tim medis dan pasien lainnya,” ujar Norma.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI