Suara.com - Rencana Presiden Amerika Serikat Donald Trump untuk mengerahkan pasukan militer demi memadamkan protes kematian George Floyd menuai kritik.
Trump mengungkapkan rencana pelibatan militer demi memadamkan kerusuhan diberbagai wilayah Amerika Serikat pada Senin (1/6/2020) waktu setempat.
Salah satu politkus yang tak setuju dengan rencana pria 73 tahun itu adalah Hillary Clinton.
Hillary merupakan eks calon Presiden Amerika Serikat yang menjadi pesaing Donald Trump pada Pilpres AS tahun 2016.
Baca Juga: Kerusuhan Minneapolis Meluas, Bagaimana Nasib WNI di Amerika Serikat?
Melalui media sosial Twitter, istri dari Presiden AS ke-42 Bill Clinton itu menyebut apa yang dilakukan Donald Trump sangat tidak etis.
Sebagai Presiden, Donald Trump dinilai Hillary telah menyalahgunakan kekuatan negara untuk melawan rakyatnya sendiri.
"Malam ini Presiden Amerika Serikat menggunakan militer untuk menembak para demonstran damai dengan peluru karet dan gas air mata," tulis Hillary Clinton, Selasa (2/6/2020).
"Ini adalah penggunaan kekuatan presiden yang mengerikan terhadap warga negara kita sendiri, dan tidak memiliki tempat di mana pun, apalagi di Amerika," tambahnya.
Kritik tak hanya dilontarkan Hillary seorang. Gubernur Illinois, J.B. Pritzker mengungkapkan bahwa dirinya tak setuju apabila pemerintah pusat bakal 'mengacak-acak' wilayahnya dengan menurunkan pasukan militer.
Baca Juga: Cerita SIKM Ditolak 5 Kali, Publik: Masih Bisa ke Jakarta Asal File Lengkap
"Saya menolak anggapan bahwa pemerintah federal dapat mengirim pasukan ke negara bagian Illinois," kata Pritzker dikutip dari CNN.
Trump sebelumnya mengungkapkan akan menerjunkan tentara apabila negara-negara bagian gagal meredam demonstrasi yang kian berjung rusuh diberbagai wilayah Amerika Serikat.
"Jika sebuah kota atau negara menolak untuk mengambil tindakan yang diperlukan untuk mempertahankan kehidupan dan properti penduduk mereka, maka saya akan mengerahkan militer Amerika Serikat dan dengan cepat menyelesaikan masalah bagi mereka," tegas Trump dikutip CBS News, Selasa (2/6/2020).