Donald Trump Ancam Kerahkan Militer untuk Padamkan Kerusuhan di AS

Suwarjono Suara.Com
Selasa, 02 Juni 2020 | 10:19 WIB
Donald Trump Ancam Kerahkan Militer untuk Padamkan Kerusuhan di AS
Kerusuhan AS (BBC)
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Temuan ini dirilis tidak lama setelah pengumuman hasil autopsi yang dilakukan oleh pemeriksa medis yang disewa oleh keluarga Floyd.

Laporan ini mengatakan Floyd meninggal karena asfiksia (kekurangan oksigen) karena tekanan di lehernya dan juga di punggungnya.

"Penyebab kematian menurut saya adalah kekurangan oksigen, karena tekanan pada leher - yang dapat mengganggu [aliran] oksigen ke otak - dan tekanan pada punggung, yang mengganggu pernapasan," ujar dokter Michael Baden dalam konferensi pers pada hari Senin.

Pengacara keluarga Floyd, Benjamin Crump, mengatakan: "Tidak diragukan lagi dia akan hidup hari ini jika bukan karena tekanan pada lehernya oleh petugas Derek Chauvin dan tekanan pada tubuhnya oleh dua petugas lainnya."

Baca Juga: Pengakuan Pria Bertato Indonesia di Kerusuhan AS: Saya Lahir di Pulau Jawa

Dia menambahkan: "Ambulans itu mobil jenazahnya."

Apa yang terbaru dalam aksi demonstrasi?

Aksi demonstrasi telah menyebar ke lebih dari 75 kota di seluruh Amerika Serikat, sejak kematian George Floyd.

Jalan-jalan yang hanya beberapa hari sebelumnya sepi karena pandemi virus corona, kini dibanjiri para demonstran.

Kasus ini, bersama dengan pembunuhan pria kulit hitam lainnya oleh polisi, seperti Michael Brown di Ferguson dan Eric Garner di New York, telah mendorong gerakan Black Lives Matter.

Pada hari Minggu, demonstrasi damai kembali berubah ricuh di banyak kota, dengan bentrokan meletus antara polisi dan pengunjuk rasa.

Baca Juga: Unjuk Rasa untuk George Floyd Rusuh, Trump Sebut Para Gubernur Lemah

Mobil polisi dan bangunan dibakar, seedangkan toko-toko dijarah di beberapa tempat.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI