Suara.com - Pengungsi korban kebakaran di Kelurahan Pegangsaan, Menteng, Jakarta Pusat sementara tidur di Posko Pengungsian yang disiapkan Suku Dinas Sosial Jakarta Pusat.
Berdasarkan pantauan Suara.com di lokasi pada pukul 17.30 WIB, Senin (1/6/2020) sejumlah warga sudah menempati posko yang disediakan.
Beberapa dari mereka tampak masih ada yang memiliki anak di bawah umur 5 tahun (Balita). Terlihat juga di Posko Pengungsian para warga mengungsi tampak masih berdesakan.
Salah satu warga pengungsi bernama Yati (59) mengaku sempat merasa khawatir tidur di Posko Pengungsian. Apalagi, kekinian diketahui masa pandemi virus corona belum berakhir.
Baca Juga: Begini Cerita Warga Korban Kebakaran di Menteng
"Iya (sempat khawatir Corona). Tapi mau gimana lagi mas emang begini keadaannya," kata Yati saat berbincang dengan Suara.com di lokasi, Senin (1/6/2020).
Yati mengaku ia dan keluarganya yang mengungsi harus pintar-pintar menerapkan protokol kesehatan.
"Yang penting kita jaga-jaga aja dah. Pakai masker dan hand sanitizer," ujar Yati.
Yati sendiri terpaksa mengungsi dengan keluarganya karena rumahnya ikut menjadi korban kebakaran yang terjadi pada pukul 05.10 WIB, Senin (1/6/2020). Ia bahkan terpaksa mengungsi dengan cucunya yang masih berumur 3 tahun.
Sementara untuk bantuan lain, Yati mengaku masih merasa tercukupi.
Baca Juga: Banyak Balita Tidur di Tenda, Korban Kebakaran di Menteng Keluhkan Ini
"Makanan udah ada, selimut, karpet, nasi ada nggak ada yang kurang. Cuma lampu aja ini," tandasnya.
Diketahui, sebanyak 26 rumah di Kelurahan Pegangsaan, Menteng, Jakarta Pusat, Senin (1/6/2020) pagi ludes terbakar.
Ketua RT 006 RW 003 Kelurahan Pegangsaan Hartono menyampaikan ada 33 kepala keluarga (KK) terkena dampak, sehingga sebanyak 120 orang harus mengungsi karena tempat tinggalnya dilahap habis si jago merah.
Dia menduga jika pemicu kebakaran terhadap puluhan rumah itu akibat korsleting listrik.