Suara.com - Pengacara kondang Hotman Paris Hutapea turut berkomentar soal viralnya pria bertato peta Indonesia yang terlibat dalam demo besar di Amerika Serikat.
Hotman Paris bertanya-tanya siapa identitas pria bertato peta kepulauan Indonesia itu.
"Yang lagi heboh di Amerika Serikat! Lagi apa dia? Pegang apa dia?? Siapa dia?? Hehe ada tato gambar peta Indonesia di tangannya! Jangan-jangan ini Lae Poltak yang dulu di cililitan atau Mas yang dulu merantau ke New York?" tulis Hotman melalui Instagram-nya, Senin (1/5/2020).
Pria bertato peta Indonesia itu tengah menjadi perbincangan lantaran sebuah foto menangkap sosok pria tersebut tengah ikut dalam kerusuhan demonstrasi menuntut keadilan atas kematian George Floyd di Amerika Serikat.
Baca Juga: Terminal Pulo Gebang Masih Kosong Tak Ada Lonjakan Arus Balik
Dalam foto tersebut, seorang pria terlihat berdiri di depan bank Wells Fargo. Ia berusaha memecahkan kaca bank tersebut.
Pria berkulit cokelat itu memakai topi putih, kaus polos dan celana pendek hitam. Ia terlihat melemparkan sebuah benda ke kaca bank Wells Fargo.
Setelah ditelusuri, foto ini merupakan karya dari jurnalis foto asal Philadelphia, Pennsylvania, Tom Kelly IV. Foto tersebut diunggah Tom ke akun Facebook-nya, Minggu (31/5/2020).
Setelah foto itu viral, pria bertato peta Indonesia ini membuat sebuah pengakuan di akun media sosial miliknya. Ia diketahui bernama Rainey Arthur Backues.
Backues mengaku sebagai pria yang lahir di pulau Jawa. Tapi ia telah menjadi warga negara Amerika Serikat.
Baca Juga: Basah-basahan, 5 Potret Prewedding Felicya Angelista dan Caesar Hito
Ia pun meminta maaf atas aksinya yang ikut dalam kerusuhan tersebut.
Backues awalnya tidak bermaksud untuk ikut dalam kerusuhan dan penjarahan. Namun, dia mengaku terbawa emosi hingga akhirnya berujung pada upaya penjarahan dan fotonya viral di media sosial.
"Anda mungkin mengenali saya dari beberapa foto yang beredar di media sosial dalam beberapa jam terakhir. Jika Anda mengenal saya secara pribadi, Anda akan tahu bahwa apa yang terlihat di sana sangat berbeda dengan diri saya," tulis Backues, Senin (1/6/2020).
Backues menyesal karena kemarahan itu membuat dirinya melakukan tindakan yang tidak dibenarkan, menghancurkan properti.
"Demonstrasi bukanlah hal yang sama dengan perusakan. Karena itu, sekarang saya ingin meminta maaf kepada gerakan BLM (Black Lives Matter--red)," kata Backues.
Ia juga meminta maaf kepada masyarakat Indonesia yang merasa tersinggung atas tindakannya ikut dalam kerusuhan demo tersebut.