Begini Cerita Warga Korban Kebakaran di Menteng

Senin, 01 Juni 2020 | 19:15 WIB
Begini Cerita Warga Korban Kebakaran di Menteng
Sebanyak 26 rumah di Kelurahan Pegangsaan, Menteng, Jakarta Pusat. (Suara.com/Bagaskara)
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Sebanyak 26 rumah di Kelurahan Pegangsaan, Menteng, Jakarta Pusat, Senin (1/6/2020) pagi ludes terbakar. Peristiwa kebakaran yang melanda kawasan padat penduduk itu terjadi usai waktu subuh.

Salah satu warga bernama Warso (55) pemilik gudang dan kantor alat pesta yang terdampak paling parah dilahap si jago merah, mengungkapkan, bahwa peristiwa tersebut terjadi pagi hari sekira pukul 04.00 WIB.

"Terus saya ke sini mau masuk motor saya keliatan udah terbakar di sini," kata Warso ditemui Suara.com di lokasi, Senin (1/6/2020).

Menurut Warso, biasanya ia dan anak buahnya yang bekerja di tempat penyedia alat pesta tidur di gudang. Namun, karena corona beberapa anak buahnya sudah 2 bulan dirumahkan akibat pandemi Corona.

Baca Juga: Sinopsis Charlies Angel: Full Throttle, Tayang Malam Ini

"Biasanya banyak orang tidur sini karena mulai corona dua bulan jadi anak buah pada pulang semua," ungkapnya.

"Biasanya saya pukul 01.00 WIB tidur di sini. Tadi pagi mau jualan nasi nggak tidur di sini jadi nggak jadi-jadi mau belanja. Biasanya kan 05.30 WIB berangkat belanja. Pukul 04.00 WIB kejadian," sambungnya.

Kendati seluruh gudang dan alat pestanya habis terbakar, Warso mengaku tetap bersyukur tak menjadi korban dalam peristiwa tersebut. Menurutnya, dari 26 unit rumah yang terbakar tak ada satu pun korban jiwa.

"Semua nggak ada korban jiwa," tuturnya.

Sementara itu, Ketua RT 006 RW 003 Kelurahan Pegangsaan Hartono seperti dikutip dari Antara, menyampaikan ada 33 kepala keluarga (KK) terkena dampak, sehingga sebanyak 120 orang harus mengungsi karena tempat tinggalnya dilahap habis si jago merah.

Baca Juga: Banyak Balita Tidur di Tenda, Korban Kebakaran di Menteng Keluhkan Ini

Dia menduga jika pemicu kebakaran terhadap puluhan rumah itu akibat korsleting listrik.

"Kemungkinan paling besar dari korsleting listrik ya. Tapi Alhamdulillah sudah selesai. Sudah dalam proses pendinginan dari petugas," kata ucapnya.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI