Suara.com - Gubernur Jawa Tengah (Jateng), Ganjar Pranowo, minta agar korban melaporkan kepada polisi secara gamblang tentang apa yang terjadi, sehingga cepat bisa diselesaikan. Pernyataannya ini terkait dengan ancaman kepada tenaga medis UPTD Puskesmas Kedawung, Kabupaten Sragen, yang dikabarkan mendapat intimidasi usai melakukan pemeriksaan terhadap pasien Covid-19.
"Saya minta korban melaporkan secara gamblang. Tidak boleh ada stigma-stigma negatif yang nanti membuat hati orang terluka," terangnya, Jateng, Minggu (31/5/2020).
Ganjar mengatakan, pihaknya masih mendalami persoalan itu. Berdasarkan laporan yang masuk, belum jelas kronologi pengancaman, penyebab dan faktor lainnya.
"Sebenarnya, kalau saya bisa tahu orangnya (korban), saya pengen telepon untuk dengar sendiri.
Baca Juga: Hubungan Ganjar Pranowo dan Ahok Terkuak: Sempat Mau Berkelahi
Saya ingin dengar siapa yang mengancam, apa persoalannya sehingga jelas apa yang terjadi. Kalau memang Korban ketakutan atau trauma, akan kami bawa ke shelter agar dia aman," katanya.
Seorang perawat UPTD Puskesmas Kedawung Sragen mendapat ancaman dari warga melalui whatsapp. Dari informasi yang ada, ancaman itu terjadi pada Jumat (29/5/2020) pagi.Kronologinya, ada keluarga yang anggotanya positif Covid-19.
Petugas datang untuk melakukan rapid tes dan sebagainya kepada keluarga itu. Diduga, karena adanya pemeriksaan tersebut, salah satu keluarga merasa agak dikucilkan di lingkungannya. Warga sekitar menjadi tidak berani mendekat dan sebagainya.
Pelaku mengancam dan mengantisipasi salah satu petugas Puskesmas. Kasus ini sedang diselidiki petugas kepolisian.
Baca Juga: Pedas! Fadli Zon Sindir Ganjar Pranowo: Gubernur Rasa Tukang Parkir