Kebijakan tersebut kemudian dikutuk oleh para aktivis dan negara-negara Barat sebagai upaya untuk menggerogoti kebebasan di kota tersebut.
Juru bicara kementerian luar negeri lainnya yakni Hua Chunying juga ikut menyindir sikap AS melalui akun Twitternya.
"Saya tidak bisa bernapas," tulisnya di Twitter, sebagai balasan dari komentar juru bicara Departemen Luar Negeri AS, Morgan Ortagus yang mengkritik kebijakan China di Hong Kong.
Hua mengutip kata-kata yang didengar Floyd berulang kali sebelum ia meninggal akibat tidak bernapas setelah seorang petugas polisi berlutut di lehernya selama hampir sembilan menit.
Baca Juga: SpaceX Kembali Coba Antar 2 Astronot Amerika Serikat ke ISS Pagi Nanti