Suara.com - Petugas polisi Israel kedapatan membunuh seorang warga Palestina berkebutuhan khusus di kota tua Yerusalem, Sabtu (29/5/2020).
Menyadur The National, anggota polisi itu berdalih bahwa pria bernama Iyad Hallaq (32) itu membawa senjata. Namun, media Israel menyebutkan fakta sebaliknya.
Tragedi itu membuat warga Palestina marah. Mereka mengecam aksi brutal itu dan beramai-ramai mengantar jenazah pria itu untuk dimakamkan pada Minggu (30/5/2020).
Menteri pertahanan Israel, Benny Gantz meminta maaf akibat terjadinya insiden memilukan itu. Dia berjanji pihaknya bakal menyelidiki siapa anggota polisi terkait.
Baca Juga: Lima Hari Tak Masuk Kerja, Karyawan Laundry Ditemukan Membusuk di Kamar Kos
"Kami benar-benar minta maaf atas insiden di mana Iyad Hallaq ditembak mati dan kami ikut serta dalam kesedihan keluarga," kata Benny Gantz dikutip dari The National, Senin (1/6/2020).
"Tetapi saya yakin masalah ini akan diselidiki dengan cepat dan kesimpulannya akan disampaikan," tambahnya.
Sementara itu, Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu enggan membicarakan insiden tersebut.
Untuk diketahui, Israel dan Palestina kembali bersitegang dalam beberapa pekan terakhir. Israel kekinian berencana untuk 'mencaplok' daratan Palestina untuk memperluas kedaulatan di Tepi Barat.
Perbuatan itu telah menimbulkan kecaman dari negara-negara Arab, Perserikatan Bangsa-Bangsa, hingga negara-negara Eropa.
Baca Juga: Rasisme di Minneapolis, Publik TikTok Gaungkan 'This is America'
The National melaporkan bahwa Palestina telah menyatakan untuk mengakhiri kerja sama keamanan dengan Israel dan sekutunya, Amerika Serikat, sebagai bentuk protes.