Anggota DPRD DKI F-PAN Sebut Komunis dan Khilafah Tidak Pantas di Indonesia

Senin, 01 Juni 2020 | 16:47 WIB
Anggota DPRD DKI F-PAN Sebut Komunis dan Khilafah Tidak Pantas di Indonesia
Ilustrasi Pancasila (shutterstock)
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Anggota DPRD DKI Jakarta Fraksi Partai Amanat Nasional (PAN) Lukmanul Hakim berpandangan jika Pancasila adalah ideologi bangsa yang cocok dan satu-satunya di Indonesia sehingga harus dipertahankan.

Lukmanul mengatakan, Pancasila sebagai dasar negara Indonesia dan pandangan hidup untuk mengatur penyelenggaraan negara sudah harga mati, bukan ideologi lain.

"Komunisme, Liberalisme, Marxisme bahkan paham negara Khilafah yang melenceng seperti ISIS sangat tidak sesuai berada di Indonesia. Pancasila sebagai ideologi bangsa Indonesia sudah harga mati, udah tidak bisa diganti-ganti lagi," Kata Hakim, Senin (1/6/2020).

Anggota Komisi A DPRD DKI itu menyebut para pendiri bangsa dari berbagai kelompok, golongan, dan latar belakang menetapkan Pancasila sebagai pemersatu segala perbedaan.

Baca Juga: Presiden Jokowi Pimpin Upacara Hari Lahir Pancasila secara Virtual

“Sudah 75 tahun Pancasila menjadi pemandu bangsa Indonesia. Selama itu pula Pancasila bertahan dan tumbuh di tengah deru ombak ideologi-ideologi lain yang berusaha menggesernya,” ucapnya.

Salah satu nilai yang harus diterapkan pada Hari Kelahiran Pancasila 1 Juni di masa pandemi virus corona Covid-19 ini, kata Lukman adalah semangat gotong royong saling membantu dengan sesama warga Indonesia.

“Karena Pancasila, kita menemukan nilai-nilai yang sangat mendasar, yang berkaitan dengan bernegara, kemudian didalamnya ada asas bahwa rakyat Indonesia harus selalu kuat salahsatu nya dengan gotong royong,” katanya.

Lebih lanjut, dia mengajak masyarakat meningkatkan persatuan dan kesatuan dengan disiplin menerapkan protokol kesehatan, menyongsong kehidupan New Normal.

Untuk diketahui, kasus pandemi Virus Corona di Indonesia per Senin (1/6/2020) sudah mencapai 26.940 orang, 1.641 orang meninggal dunia dan 7.637 orang dinyatakan sembuh.

Baca Juga: Hari Lahir Pancasila, Puan Maharani Upacara Virtual

Sementara di Jakarta, sebagai episentrum Virus Corona di Indonesia; total 7.383 orang positif, 2.246 orang dinyatakan telah sembuh dan 521 orang meninggal dunia.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI