Pasien Corona di Jakpus Nyaris 1.000 Kasus, 77 Meninggal, 226 Sembuh

Senin, 01 Juni 2020 | 16:42 WIB
Pasien Corona di Jakpus Nyaris 1.000 Kasus, 77 Meninggal, 226 Sembuh
Ilustrasi--petugas Puskesmas Duren Sawit melakukan tes swab terhadap pedagang di Pasar Perumnas Klender, Jakarta Timur, Jumat (29/5/2020). Kegiatan tes kesehatan dilakukan usai lima pedagang positif COVID-19 berinteraksi dengan 50 pedagang lainnya di pasar tersebut. (ANTARA/HO-Kominfotik Jaktim).
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Kasus positif COVID-19 di Jakarta Pusat saat ini hampir menyentuh 1.000 kasus, yaitu sebanyak 946 kasus yang merupakan akumulasi sejak pandemi COVID-19 terkonfirmasi di ibu kota pada 2 Maret 2020.

"Untuk kasus positif totalnya 946 kasus. Dengan rincian sebanyak 222 orang dirawat intensif di rumah sakit, 421 orang menjalani isolasi mandiri, pasien sembuh 226 orang, sedangkan untuk pasien yang meninggal dunia sebanyak 77 orang," kata Kepala Suku Dinas Kesehatan Jakarta Pusat, Erizon Safari saat dihubungi wartawan, Senin.

Data itu terkumpul hingga Minggu (31/5), berdasarkan situs corona.jakarta.go.id. Untuk kasus terbanyak di Jakarta Pusat masih berada di Kecamatan Tanah Abang.

Kasus terbanyak pertama berada di Kelurahan Petamburan dengan 144 kasus, disusul Kelurahan Kebon Kacang 95 kasus dan di tempat ketiga adalah Kelurahan Kebon Melati berjumlah 69 kasus.

Baca Juga: Ngebut hingga Terguling, Bambang Pamungkas Tabrakan Diduga Tak Fokus Nyetir

Sudin Kesehatan Jakarta Pusat juga mencatat hingga saat ini masih memantau sebanyak 55 orang berstatus orang dalam pemantauan (ODP).

"ODP yang masih dalam perawatan 55 orang. Akumulasi yang selesai dipantau berjumlah 4115 orang. Sehingga total 4170 ODP ada di Jakarta Pusat," kata Erizon.

Selain itu, sebanyak 65 orang berstatus Pasien Dalam Pengawasan (PDP) masih dirawat secara intensif di rumah sakit yang ada Jakarta Pusat.

"PDP yang sudah dipulangkan dan dinyatakan sehat berjumlah 1004, sehingga total PDP di Jakarta Pusat 1.069 orang," kata Erizon.

Erizon juga menyampaikan kurang lebih sekitar 16.000 alat "rapid test" telah digunakan di Jakarta Pusat untuk mengecek persebaran kasus COVID-19.

Baca Juga: Izin Acara Ditolak Polisi, Ormas Anti PKI Tetap Berkumpul di Halaman Masjid

Hingga saat ini tes cepat (rapid test) yang dilakukan secara massal masih diprioritaskan untuk orang-orang yang memiliki kaitan erat dengan pasien positif COVID-19, PDP serta ODP.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI