Suara.com - Nama Antifa mencuat setelah Presiden Donald Trump akan memasukkan gerakan tersebut ke daftar organisasi teroris. Antifa dituding sebagai pemicu kerusuhan dan anarkisme dalam aksi-aksi massa atas kematian George Floyd.
Di balik sekelompok orang yang menentang fasis ini, terdapat sejumlah fakta menarik yang ada di baliknya. Berikut adalah enam fakta Antifa yang perlu Anda ketahui.
1. Antifa sudah ada sejak 1980
Menyadur BBC News, beberapa kelompok Antifa menyebutkan asal usul gerakan mereka yang melawan kaum fasis Eropa pada 1920-an dan 1930-an. Sedangkan menurut Mark Bray, penulis buku berjudul Antifa: The Anti-Fascist Handbook, mengatakan gerakan Antifa Amerika dimulai pada 1980-an yang disebut Anti-Racist Action.
Baca Juga: Duh Ngakak, Drama Guru Tugaskan Murid Chat Donald Trump via Linkedin
Anggota Antifa pada saat itu melawan skinhead neo-Nazi di pertunjukan punk di Midwest Amerika dan di tempat lain. Pada awal 2000-an gerakan Antifa sebagian besar tidak aktif sampai munculnya Donald Trump.
2. Pengucapan Antifa yang berbeda-beda
Menurut Mark Bray, ada beberapa pengucapan yang berbeda. Di Amerika Serikat kebanyakan orang mengatakan 'an-tee-fa'. Di Eropa kadang-kadang disebut sebagai 'anti-far', yang dipengaruhi oleh kata Italia antifascismo.
Mark Bray sendiri mengucapkan 'an-tee-fa' dan tidak menyalahkan orang lain yang menyebutkannya secara berbeda.
3. Apa yang Antifa lawan?
Baca Juga: Gedung Putih Dikepung Demonstran, Donald Trump Ngacir ke Bunker
Antifa melawan Neo-Nazi, Neo-fasisme, supremasi kulit putih dan rasisme, dan beberapa gerakan yang menggabungkan ideologi-ideologi tersebut.
Menurut BBC yang sudah bertemu dengan Antifa di Oregon. Mereka mengaku datang dari berbagai latar belakang politik tetapi mereka bersatu dalam oposisi mereka terhadap fasisme, dan mereka memiliki sikap anti-pemerintah.
Mereka mengatakan bahwa mereka melihat otoritarianisme yang merayap dalam pemerintahan Amerika Serikat saat ini. Mereka juga ingin membangun "sebuah gerakan yang benar-benar melindungi warga dari kebijakan Donald Trump".
"Bukan hanya menentang pemerintah federal tetapi juga menentang langkah-langkah yang mengarah pada fasisme. Itu berlaku baik dari pejabat lokal atau dari gerakan sayap kanan setempat," kata seorang anggota Antifa kepada BBC.
4. Antifa berpakaian serba hitam
Seperti gerakan protes lainnya sejak era Perang Dingin, para pendukung Antifa sering berpakaian serba hitam, kadang-kadang menutupi wajah mereka dengan topeng atau helm sehingga mereka tidak dapat diidentifikasi oleh kelompok lawan atau polisi.
Cara tersebut juga merupakan taktik yang dikenal sebagai "blok hitam", memungkinkan mereka untuk bergerak bersama sebagai satu kelompok anonim.
Ada kelompok Antifa di Oregon lainnya yang mengatakan mereka sebagai "blok makanan ringan" yang bertugas menyediakan makanan dan air untuk sekutu mereka selama protes.
5. Taktik apa yang Antifa gunakan?
Antifa menggunakan berbagai taktik untuk melancarkan aksinya, termasuk berteriak dan membentuk barikade untuk menghalangi demonstran sayap kanan. Beberapa juga menggunakan taktik pemantauan lewat media sosial.
Kelompok-kelompok Antifa juga menggunakan bentuk-bentuk pengorganisasian masyarakat tradisional seperti demonstrasi.
Kemudian yang paling ekstrem mereka akan membawa senjata seperti semprotan merica, pisau, batu bata, hingga rantai dan tidak segan-segan untuk melakukan kekerasan.
6. Perempuan juga bergabung ke Antifa
Kelompok Antifa bukan hanya didominasi laki-laki, namun perempuan juga ikut dalam kelompok tersebut. Perempuan anggota kelompok Antifa mengatakan kepada BBC bahwa mereka memandang pemerintahan saat ini sebagai anti-perempuan.
Mereka menunjuk pada kebijakan Gedung Putih tentang imigrasi, perawatan kesehatan yang terjangkau, hak aborsi dan hak suara serta mengatakan pemerintah tidak adil terhadap hak perempuan.