Pengamat: Polsek di Kalimantan Selatan Diserang Teroris Berafiliasi ISIS

Senin, 01 Juni 2020 | 14:09 WIB
Pengamat: Polsek di Kalimantan Selatan Diserang Teroris Berafiliasi ISIS
Markas Kepolisian Daha Selatan, Kabupaten Hulu Sungai Selatan (HSS) Kalimantan Selatan diduga diserang teroris. (KanalKalimantan)
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Markas Kepolisian Daha Selatan, Kabupaten Hulu Sungai Selatan (HSS) Kalimantan Selatan diduga diserang teroris dari kelompok Jamaah Ansharut Daulah (JAD) yang berafiliasi dengan ISIS. Ini adalah penyerangan sendiri, tanpa berkelompok.

Hal itu diungkapkan Pengamat intelijen dan terorisme, Stanislaus Riyanta. Penyerangan Mapolsek Daha Selatan ini tidak ada kaitannya dengan perayaan Hari Kelahiran Pancasila pada 1 Juni.

“Tidak ada kaitannya saya kira dengan Hari Pancasila,” imbuhnya saat dihubungi.

Militan yang berafiliasi dengan ISIS biasanya menjadikan polisi sebagai musuh mereka. Polisi diminta mewaspadai serangan yang dilakukan oleh seorang diri tapa terkoordinasi dengan sel terorisme lain atau lone wolf.

Baca Juga: Serbu Mapolsek dan Bunuh Polisi, Atribut ISIS dan Secarik Surat Ditemukan

“Harus diwaspadai aksi model lone wolf. Aksi model lone wolf sulit dideteksi, karena bergerak seorang diri sehingga tidak ada komunikasi atau transaksi yang bisa dipantau,” tukas Stanislaus.

Polsek Daha Selatan, Kabupaten Hulu Sungai Selatan, Kalimantan Selatan (Kalsel), Senin, sekitar pukul 02.15 WITA diserang orang tak dikenal (OTK), kemudian membakar satu mobil patroli polisi, dan mengakibatkan satu personel Polsek Brigadir Leonardo Latupapua meninggal dunia.

Berdasarkan laporan Polres Hulu Sungai Selatan ke Polda Kalsel, kronologis penyerangan terjadi saat anggota jaga Sentra Pelayanan Kepolisian Terpadu (SPKT) Polsek Daha Selatan melaksanakan piket jaga malam yang berjumlah tiga orang, yakni Brigadir Leonardo Latupapua Kepala SPKT III, Brigadir Djoman Sahat Manik Raja, dan Bripda M Azmi.

Saat itu, Bripda Azmi berada di ruangan unit reskrim, tiba-tiba mendengar ada keributan di ruang SPKT.

Ia langsung mendatangi ruangan SPKT dan melihat keadaan Brigadir Leonardo Latupapua sudah mengalami luka bacok. Bripda Azmi langsung mendatangi Kanit Intel Brigadir Sahat.

Baca Juga: Intelijen Irak Tangkap Calon Pimpinan Baru ISIS Abdulnasser Al-Qardash

Kedatangannya ke Brigadir Sahat untuk minta tolong dan bersama-sama mendatangi ruang SPKT.

Namun, orang tak dikenal tersebut mengejar anggota yang mendatangi ruang SPKT dengan senjata tajam jenis samurai.

Anggota yang dikejar lari ke ruang intel dan binmas dan mengunci ruangan dari dalam, sambil meminta bantuan menelpon ke Polres Hulu Sungai Selatan, sedangkan OTK itu bersembunyi di ruangan Unit Reskrim Polsek Daha Selatan.

Saat bantuan dari Polres Hulu Sungai Selatan datang ke lokasi, OTK itu tetap tidak mau menyerah, sehingga dilakukan tindakan tegas dengan menembak pelaku yang sebelumnya telah membakar satu unit mobil patroli dan menyerang anggota Polsek Daha Selatan.

Kapolres Hulu Sungai Selatan Ajun Komisaris Besar Polisi Dedy Eka Jaya membenarkan terjadinya peristiwa penyerangan yang mengakibatkan salah satu anggota Polsek Daha Selatan meninggal dunia. Hingga saat ini tim dari Polres Hulu Sungai Selatan dan Polda Kalsel masih di lapangan untuk penyelidikan lebih lanjut.

"Benar ada satu anggota kami yang meninggal karena peristiwa penyerangan tadi pagi, dan untuk diketahui serta meluruskan informasi yang beredar saat ini bahwa pelaku penyerangan hanya satu orang dan juga sudah meninggal dunia," katanya pula.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI