Said Didu: Pemimpin yang Diam saat Rakyat Diteror, Dapat Dianggap Merestui

Senin, 01 Juni 2020 | 12:22 WIB
Said Didu: Pemimpin yang Diam saat Rakyat Diteror, Dapat Dianggap Merestui
Muhammad Said Didu - (Twitter/@msaid_didu)
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Mantan Sekretaris BUMN Muhammad Said Didu kembali menebar kritik kepada pemerintah. Meski tidak disebutkan secara langsung, namun ia menyindir "pemimpin" terkait adanya teror yang belum lama ini menimpa sejumlah pihak.

Said Didu mengatakan pemimpin yang diam saat ada teror kepada rakyat adalah pemimpin yang merestui teror tersebut. Ia mengungkapkan hal itu melalui akun Twitter-nya @msaid_didu.

BACA JUGA: Tengku Zul: Komisioner KPAI Dipecat, yang Ngetwit Porno Malah Jadi Pejabat

"Pemimpin yang diam saat terjadi teror kepada rakyatnya secara etika kepemimpinan dapat dianggap "merestui" teror tersebut," katanya via Twitter.

Baca Juga: 2 Orang Misterius Serbu Polsek Daha Selatan! Polisi Dibacok, Mobil Dibakar

Lelaki yang mempopulerkan jargon "Manusia Merdeka" itu juga menilai secara hukum pemimpin yang ia maksud bisa dianggap lalai dalam melindungi rakyat.

"Atau secara hukum dianggap lalai melindungi rakyatnya sesuai kewenangan yang dimiliki," tulis Said Didu.

Cuitan Said Didu soal teror yang "direstui" pemimpin (Twitter).
Cuitan Said Didu soal teror yang "direstui" pemimpin (Twitter).

Pernyataan tersebut sontak mengundang berbagai macam reaksi dari warganet. Ada yang sepakat dengan pendapatnya, namun tak sedikit juga yang menentang.

Meski Said Didu tidak menyebutkan sosok yang dimaksud dalam cuitannya, sejumlah warganet mengaitkannya dengan Jokowi

BACA JUGA: Cerita Helmy Yahya Usai Dipecat dari TVRI: Bayaran Saya Naik 3 Kali Lipat

Baca Juga: Unggah Kalimat Alquran dan Logo PKI, Pengguna Instagram Ditangkap Polisi

"Lucu, orang dapat teror, Jokowi yang disalahin. Bakar bendera PKI, Jokowi juga yang disalahin. Lama-lama tetangga ente berantem laki-bini, Jokowi juga disalahin," tulis @DodyKilapong1.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI