Kerusuhan di Minneapolis, Jurnalis Reuters Kena Tembak Polisi

Bangun Santoso Suara.Com
Senin, 01 Juni 2020 | 06:15 WIB
Kerusuhan di Minneapolis, Jurnalis Reuters Kena Tembak Polisi
Demonstrasi diikuti aksi pembakaran, penjarahan dan vandalisme di Minneapolis, Amerika Serikat, pada Kamis (28/5/2020), di malam ketiga aksi protes publik pada dugaan pembunuhan George Floyd, pria kulit hitam berusia 46 tahun, oleh polisi. [AFP]
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Dua awak media Reuters TV terluka akibat tertembak peluru karet di Minneapolis, Minnesota, Amerika Serikat, saat sejumlah anggota kepolisian berpindah ke wilayah yang dipenuhi sekitar 500 penunjuk rasa di wilayah barat daya kota sesaat setelah jam malam berlaku pada pukul 20:00.

Rekaman video yang diambil juru kamera Julio-Cesar Chavez menunjukkan seorang polisi mengarahkan senjatanya ke dia saat polisi mulai menembakkan peluru karet dan gas air mata untuk membubarkan massa.

"Seorang polisi yang saya rekam memutar senjatanya dan mengarahkannya langsung ke saya," kata Chavez sebagaimana dilansir Antara yang mengutip Reuters.

Beberapa menit setelahnya, Chavez dan penasihat keamanan Reuters, Rodney Seward, kena tembak peluru karet saat mereka berusaha berlindung dekat pom bensin.

Baca Juga: Kerusuhan Akibat Protes George Flyod Merajalela, AS Terapkan Jam Malam

Dalam rekaman video itu, mereka berlari untuk berlindung dan beberapa suara tembakan terdengar. Seward juga berseru: "Saya kena tembak peluru karet di wajah".

Saat ditanya mengenai insiden itu, juru bicara Kepolisian Kota Minneapolis, John Elder, hanya meminta salinan video dan tidak membuat pernyataan apa pun.

Dalam rekaman yang sama, Seward kemudian dirawat oleh seorang petugas medis dekat lokasi kejadian. Area di bawah mata kirinya terluka.

Dua pria itu terluka di bagian lengan, sementara Chavez kena luka di bagian belakang leher.

Wartawan Reuters yang kena tembak peluru karet menggunakan atribut sebagai jurnalis. Chaves tengah memegang kamera dan mengalungi kartu persnya, sementara Seward memakai rompi antipeluru dengan label pers yang terlihat.

Baca Juga: Kerusuhan di Amerika Memanas! Pertokoan Dijarah Massa

Insiden itu merupakan serangan terbaru yang dialami wartawan saat meliput aksi massa di Amerika Serikat setelah George Floyd, seorang warga kulit hitam tewas terbunuh oleh seorang anggota kepolisian, Derek Chauvin. Pelaku pembunuhan saat ini telah dicopot dari kesatuannya dan menerima dua tuntutan pidana.

REKOMENDASI

TERKINI