Suara.com - Ketua DPP Partai Solidaritas Indonesia (PSI), Tsamara Amany yang tengah menempuh program master di New York, Amerika Serikat ikut menyaksikan demonstrasi terkait kasus kematian George Floyd.
Tsamara memperlihatkan video massa meneriakkan kata-kata terakhir George Floyd sebelum meninggal. Video itu diunggah ke akun Twitter miliknya, pada Minggu (31/5/2020).
Demonstrasi menuntut keadilan atas kematian George Floyd yang disaksikan Tsamara digelar di depan tempat tinggalnya di New York.
"Siang ini di depan rumah. Demonstran yang menuntut keadilan wafatnya George Floyd," cuit Tsamara, dikutip Suara.com.
Baca Juga: Sekolah akan Dibuka saat Pandemi, DPR : Jadikan Siswa Kelinci Percobaan
"Mereka berteriak: I can’t breathe atau 'Saya tak bisa napas' sesuai dengan kalimat terakhir Floyd sebelum menghembuskan napas terakhir," imbuhnya.
Dalam video itu, tampak banyak sekali demonstran berkumpul di sebuah taman.
Beberapa di antara mereka membawa poster. Terdengar pula teriakan " I can’t breathe" dari para demonstran, sebagaimana diceritakan Tsamara.
Tsamara juga mengunggah video lain yang memperlihatkan banyak polisi mulai bertindak pada malam hari. Ia merekam konvoi mobil polisi memasuki jalanan di depan tempat tinggalnya.
"22.30 malam di NYC persis depan rumah. Berhubung demonstrasi besar di Union Sq, 4 blok dari rumah, sekarang di Washington Sq Park banyak polisi yang diturunkan," ujar Tsamara.
Baca Juga: Sekolah Diminta Tutup Sampai Akhir Tahun untuk Tekan Penyebaran Covid-19
Sejumlah warganet pun berharap Tsamara dalam keadaan aman di sana.
"Stay safe, Mbak. Kami di kawasan greater Phoenix, AZ, alhamdulillah aman2. #BlackLivesMatter," tulis @PopiIrawan di kolom komentar.
"Stay safe, mbak Tsamara," tulis @AunillahAhmad.
Untuk diketahui, Kematian George Floyd, warga AS berkulit hitam di Minneapolis, negara bagian Minnesota memicu gelombang protes.
Sedikitnya satu orang tewas dan puluhan ditahan setelah aksi demonstrasi di beberapa kota besar di Amerika berakhir ricuh.
Pengunjuk rasa melakukan protes atas kematian George Floyd, seorang pria kulit hitam yang meninggal setelah seorang polisi kulit putih menekankan lututnya di leher Floyd selama beberapa menit.
Protes kekerasan meletus di seluruh Amerika Serikat pada 29 Mei 2020 atas kematian seorang pria kulit hitam yang terborgol dalam tahanan polisi.