Suara.com - Ikatan Dokter Anak Indonesia (IDAI) memberikan sejumlah anjuran setelah melihat pasien positif Covid-19 yang terus bertambah. Dalam salah satu poin anjurannya, IDAI berharap sekolah ditutup sementara sampai Desember 2020.
IDAI juga mendukung kebijakan Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan untuk menerapkan proses belajar mengajar di rumah.
Karena itu, IDAI berharap pembelajaran jarak jauh (PJJ) melalui daring atau tidak dapat terus diberlakukan sampai nanti sekolah mulai dibuka bertahap.
"Anjuran melanjutkan PJJ ini akan dievaluasi secara berkala mengikuti perkembangan kasus Covid-19 di Indonesia. Dengan mempertimbangkan antisipasi lonjakan kasus kedua, sebaiknya sekolah tidak dibuka setidaknya sampai bulan Desember 2020. Pembukaan kembali sekolah-sekolah dapat dipertimbangkan jika jumlah kasus Covid-19 telah menurun," tulis keterangan yang ditandatangani Ketua IDAI Aman B. Pulungan, ditulis Minggu (31/5/2020).
Baca Juga: Viral Spanduk Sekolah Ini Bikin Orangtua Mikir Dua Kali Menyekolahkan Anak
Dalam anjurannya, IDAI mengimbau semua pihak dapat bekerja sama dengan cabang-cabang IDAI sesuai dengan area yang sudah memenuhi syarat pembukaan. Imbauan itu ditujukan apabila nantinya pembukaan sekolah sudah memenuhi syarat epidemiologi.
"Perencanaan meliputi kontrol epidemi, kesiapan sistem layanan kesehatan dan sistem surveilans kesehatan untuk mendeteksi kasus baru dan pelacakan epidemiologi," tulis IDAI.
Selanjutnya, untuk keperluan ekstrapolasi data secara akurat maka IDAI menyarankan agar pemerintah dan pihak swasta melakukan pemeriksaan rt-PCR secara masif atau 30 kali lipat dari jumlah kasus konfirmasi Covid-19, termasuk juga pada kelompok usia anak.
"IDAI akan terus melakukan pemantauan situasi langsung melalui cabang-cabang IDAI dan akan terus melakukan kajian dan memberikan rekomendasi sesuai perkembangan situasi terkini," imbuh IDAI.
Baca Juga: Protes Sekolah Dibuka, 49.832 Orang Teken Petisi Tunda Tahun Ajaran Baru