"Tetapi karena hal-hal telah berubah di negara lain, Anda telah memperhatikan perubahan dalam tingkat kematian relatif."
Merujuk data worldometers.info, perbandingan angka kematian di Swedia amat mencolok kalau dibandingkan dengan negara tetangga seperti Norwegia, Finlandia, dan Denmark.
Norwegia hingga kini baru mencatatkan 236 kematian, Finlandia 316, serta Denmark 568 kematian.
Menurut Lena Einhorn, ahli virologi dan penulis yang telah menjadi kritikus terhadap pendekatan Swedia, negaranya telah salah mengambil langkah sejak wabah virus Corona meluas pada Januari 2020.
Baca Juga: Rumah Ibadah Akan Dibuka Saat New Normal, Menag Terbitkan Surat Edaran Ini
Einhorn mengaku telah memperingatkan pemerintah lewat ahli epidemiologi Anders Tegnell, kendati pada akhirnya saran yang dia berikan tidak digubris.
"Bagi saya, itu (kebijakan Swedia terkait penanganan Covid-19) mulai salah pada akhir Januari," kata Lena Einhorn.
"Badan kesehatan masyarakat dan pemerintah telah memisahkan diri dari kritik. Mengecilkan risiko secara konsisten dari awal Februari."
Pada akhir Februari, ribuan orang Swedia masih kurang peduli terhadap bahaya covid-19. Libur selama seminggu tetap dilakukan, di mana banyak warga berkumpul mengunjungi pegunungan Alpen untuk bermain ski.
Menurut Einhorn, Swedia yang sejatinya sangat percaya terhadap ilmu pengetahuan dan sains, kini kesulitan untuk membuat kebijakan yang objektif lantaran sistem yang dijalankan.
Baca Juga: Kilas Balik Penanganan Covid-19 di Indonesia: Terlambat dan Arogan
Baik pemerintah maupun pihak oposisi disebut sepakat terhadap kebijakan yang ada, sehingga kritik terkait penanganan Covid-19 tak mendapat tempat.