Protes di Rumah Pembunuh George Floyd, Polisi Tembak Selangkangan Pendemo

Sabtu, 30 Mei 2020 | 16:30 WIB
Protes di Rumah Pembunuh George Floyd, Polisi Tembak Selangkangan Pendemo
Sejumlah bagian Minneapolis, Amerika Serikat, hebat terbakar sejak Kamis (28/5/2020) pagi, setelah warga setempat turun ke jalan memprotes kematian George Floyd. [Antifa]
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Seorang demonstran yang bergabung dalam aksi massa di rumah pembunuh George Floyd, yakni Derek Chauvin, ditembak pada  bagian selangkangan oleh polisi.

Menyadur laporan eksklusif Daily Mail, Sabtu (30/5/2020), sekitar 150 demonstran mengepung rumah Chauvin, berhadapan dengan 95 petugas kepolisian.

Massa gencar melayangkan umpatan-umpatan ke polisi. Bahkan, demonstran juga menyematkan tulisan "Bunuh Polisi Babi" di garasi Chauvin.

Mulanya hanya ada 20 petugas polisi, namun karena situasi semakin panas, 75 polisi anti huru-hara pun datang dengan membawa peralatan lengkap.

Baca Juga: Donald Trump Sudahi Perlakuan Istimewa AS ke Hong Kong

Disebutkan, seorang demostran pria ditembak dengan peluru karet pada setelah mencoba mendekat ke barikade. Pria tersebut ambruk begitu peluru mengenai di bagian selangkangan.

Senada, pendemo lain, Michael Kjnaas, juga tembak di bagian pangkal paha selepas berupaya mendekat ke petugas polisi.

Aksi demonstrasi memprotes kematian George Floyd di Washington DC. (Anadolu Agency/Yasin Ozturk)
Aksi demonstrasi memprotes kematian George Floyd di Washington DC. (Anadolu Agency/Yasin Ozturk)

"Polisi itu memukulku dengan keras. Aku baru saja menginjak rumput. Aku berada 30 kaki (10 meter) jauhnya dari mereka," ujar Kjnaas kepada Daily Mail.

"Mereka menembak selangkanganku. Aku tidak membawa apapun di tangan. Dari skala 1-10, rasa sakitnya 8. Itu tembakan jitu," sambung dia.

Selang 10 menit, seorang pria berkulit purih disebutkan terlibat adu mulut dengan pendemo. Ia mengatakan, "aku pernah ikut perang dan aku tidak menyukai muslim," sebelum ia mendorong seorang perempuan dan pendemo lain.

Baca Juga: Belajar dari Vietnam, Ini Tiga Jurus Kendalikan Pandemi Virus Corona

"Aku tidak tahu mengapa orang itu mendorongku. Aku berbicara dengannya dan aku pikir dia berlebihan dan emosi lalu mendorongku tanpa alasan," ujar demonstran lain, Rashid Alhuribi.

Polisi kemudian memberikan pengumuman bahwa aksi massa ini melanggar hukum dan mendesak pendemo untuk bubar, tetapi massa masih terus memadati kediaman Chauvin.

Sejumlah bagian Minneapolis, Amerika Serikat, hebat terbakar sejak Kamis (28/5/2020) pagi, setelah warga setempat turun ke jalan memprotes kematian George Floyd. [Antifa]
Sejumlah bagian Minneapolis, Amerika Serikat, hebat terbakar sejak Kamis (28/5/2020) pagi, setelah warga setempat turun ke jalan memprotes kematian George Floyd. [Antifa]

Situasi mereda setelah pukul 19.30 malam. Massa berada di salah satu sudut jalan, sementara polisi berada di sudut yang lain.

Lebih lanjut disebutkan, Chauvin belum terlihat kembali ke rumahnya sejak berita soal tragedi George Floyd tersebar luas.

Mengutip BBC, Chauvin ditangkap dan dituntut pasal pembunuhan pada Jumat (29/5), atas insiden menindih leher George Floyd saat penangkapan yang berujung pada tewasnya pria kulit hitam warga AS tersebut.

Selain Chauvin, tiga polisi yang saat itu berada di lokasi kejadian, Thomas Lane, Tou Thao, dan J Alexander Kueng telah dipecat dari Departemen Kepolisian Minneapolis pada Selasa (26/5).

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI