Bupati Sleman, Sri Purnomo menyatakan, penyaluran BST sudah mencapai sekitar 90 persen.
"Kami mengucapkan terima kasih kepada Bapak Menteri Sosial," katanya.
Secara umum, kata Hartono, penyaluran BST berjalan lancar. Ia menambahkan, hal ini tidak lepas dari kerja sama yang baik, antara pemerintah pusat, pemda, bank-bank Himbara, PT. Pos, dan pihak terkait.
Sebagai bagian dari kebijakan social safety net dalam menanggulangi dampak Covid-19, Kemensos meluncurkan bansos non reguler, yakni bansos sembako bantuan presiden dan BST, yang kini sedang berjalan.
Baca Juga: Kemensos dan KPK Cek Langsung Distribusi Bansos Presiden di Jakarta Selatan
Selain itu, Kemensos juga sudah memperluas jangkauan dan meningkatkan indeks bansos reguler, yakni Program Keluarga Harapan (PKH) dan Program Sembako (BPNT).
“PKH diperluas kepesertaannya dari 9,2 juta KPM menjadi 10 juta KPM, kemudian Program Sembako/BPNT diperluas jangkauannya dari 15,2 juta menjadi 20 juta KPM. Indeks bantuan Program Sembako/BPNT juga ditingkatkan dari Rp 150 ribu menjadi Rp 200 ribu/bulan/KPM, yang pencairannya dipercepat dari tiga bulan sekali, menjadi per bulan,” kata Hartono.
Bansos sembako bantuan presiden menjangkau 1,9 juta KK, dimana untuk DKI Jakarta menjangkau 1,3 juta KK, dan Bodetabek, daerah yang berbatasan langsung dengan Jakarta, menjangkau 600.000 KK.
Adapun BST menjangkau 9 juta KK di luar Jabodetabek. Penerima BST adalah masyarakat terdampak yang belum menerima bansos reguler, yakni Program Keluarga Harapan (PKH) dan Program Sembako. BST disalurkan secara simultan yakni berbarengan antara salur dengan pemutakhiran data.
Kemensos terus mengakselerasi penyaluran bantuan kepada masyarakat terdampak Covid-19, untuk memastikan bantuan yang mereka terima tiba tepat sasaran, tepat waktu dan tepat jumlah.
Baca Juga: Kemensos : Jakarta Sudah Terima Bansos Sembako Tahap I, Capai 100 Persen