Saat kasus pertama datang pada 27 Januari melalui pesawat yang berangkat dari Wuhan, Kerala telah mengadopsi protokol uji, jejak, isolasi dan dukungan Organisasi Kesehatan Dunia (WHO).
Seluruh penumpang yang pulang dari China, langsung mendapat pemeriksaan suhu tubuh.
Tiga orang yang ditemukan demam diminta menjalani isolasi di rumah sakit terdekat, sementara lainnya diminta mengisolasi diri di rumah.
Untuk mempercepat pemahaman masyarakat akan bahaya virus Corona, otoritas setempat memberikan pamflet berisi informasi tentang Covid-19 yang telah dicetak dalam bahasa lokal, Malayalam.
Baca Juga: Amerika Serikat Setujui Alat Kontrasepsi Baru yang Berbentuk Gel
Tiga orang yang dikarantina di Rumah Sakit pada akhirnya terbukti terinfeksi covid-19. Antisipasi itu disebut Shailaja sebagai awal kemenangan.
"Bagian pertama adalah kemenangan. Tetapi virus itu terus menyebar ke luar Cina dan segera di mana-mana," ungkap Shailaja.
Dalam puncak infeksi virus di Kerala, setelah India akhirnya menerapkan kebijakan lockdown pada 25 Maret, Kerala turut mengkarantina 170 ribu warga di bawah pengawasan ketat.
“Kami juga telah mengakomodasi dan memberi makan 150.000 pekerja migran dari negara-negara tetangga yang terjebak di sini oleh penutupan,” kata Shailaja.
"Kami memberi mereka makan dengan benar - tiga kali sehari selama enam minggu." Para pekerja itu sekarang dipulangkan dengan kereta carteran."
Baca Juga: WHO Ultimatum Indonesia: Setop Beri Klorokuin ke Pasien Corona, Bahaya!
Pemahaman dan Pengalaman Masa Lalu Jadi Kunci