Jerman Tak Remehkan Kasus Covid-19, Dubes RI: Tidak Seperti Negara Lain

Sabtu, 30 Mei 2020 | 13:41 WIB
Jerman Tak Remehkan Kasus Covid-19, Dubes RI: Tidak Seperti Negara Lain
Dua orang remaja di Berlin bersalaman dengan kaki pada Senin (20/4/2020) untuk menghindari penyebaran Covid-19. [AFP/David Gannon]
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Duta Besar RI untuk Jerman Arif Havas Oegroseno menyebut Pemerintah Jerman tidak pernah meremehkan kasus Covid-19. Hal ini bisa dilihat dari menurunnya kasus Covid-19 di Jerman.

"Pada saat kasus yang pertama kasus terdeteksi, pada saat itu juga tim krisis dibentuk. Kemudian tidak ada sikap meremehkan covid dari pimpinan yang tertinggi di Jerman," ujar Arif dalam video rekaman dari youtube BNPB, Sabtu (30/5/2020).

Arif menuturkan, Pemerintah Jermah tidak seperti dengan negara-negara lain di eropa yang seolah menyepelekan kasus covid-19.

"Tidak seperti negara lain yang menganggap hanya flu dan tidak perlu khawatir tapi kemudian jumlahnya lebih dari 100 ribu dari hari ke hari. Kemudian cepat membuat kebijakan, dalam arti lockdown," ucap dia.

Baca Juga: Kasus Corona Meningkat, Pemkot Depok Perpanjang Masa Belajar dari Rumah

Berbeda dengan negara lain di Eropa, Jerman langsung bergerak cepat baik membentuk tim crisis Covid, melakukan lockdown hingga menggalang dana untuk vaksin.

Arif mengatakan dua minggu setelah Jerman melakukan kebijakan Lockdown, jumlah yang terkena Covid-19 mencapai 100 ribu orang. Namun pada 28 April 2020 atau sekitar satu bulan setelah lockdown jumlah kasus Covid-19 menurun.

"Dua minggu setelah lockdown, jumlah warga Jerman yang terkena corona virus mencapai 100 ribu orang. Namun pada tanggal 28 April kira-kira satu bulan setelah itu jumlahnya sudah menurun mencapai angka 50 orang per100 ribu," ucap dia.

Arif menyebut faktor lain yang mendorong Jerman bangkit dari Covid yakni infrastruktur kesehatan yang sangat bagus.

Lebih lanjut, Jerman memiliki tempat tidur ICU sebanyak 28 ribu, memiliki ventilator 35 ribu. Angka yang sangat tinggi dibandingkan negara-negara eropa disekitar Jerman.

Baca Juga: Drummer Band Metal Tobat usai Terinfeksi Corona dan Mimpi Ketemu Setan

Bahkan kata dia, alat ventilator pertama ditemukan di Jerman pada tahun 1907.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI