"Restorant hanya bokeh take away, rumah sakit harus tetap terbuka, klinik, dokter, apotek harus tetap buka. Kemudian bisnis logistik tetap berjalan. Kenudian juga service, seperti service BBM juga tetap berjalan. Dan bahkan konstruksi bangunan tetap berjalan seperti biasa," tuturnya.
Meski Jerman menerapkan lockdown, pemerintahnya masih memperbolehkan warganya termasuk WNI untuk tetap berolahraga dan tetap mengikuti protokol kesehatan.
"Pemerintah Jerman juga menyadari bahwa tidak semua orang memeliki halangan, sehingga masyarakat yang ingin berolahraga di luar tetap boleh dilakukan. Bahkan kita dari KBRI, sesuai aturan kesehatan juga melakukan olahraga bersepada, dan ada juga area jogging dilapangan-lapangan yang sudah ditentukan oleh pemerintah Jerman," ucap Arif.
Lebih lanjut, Arif mengatakan dua minggu setelah kebijakan Lockdown, jumlah yang terkena Covid-19 mencapai 100 ribu orang. Namun pada 28 April 2020 atau sekitar satu bulan setelah lockdown jumlah kasus Covid-19 menurun.
Baca Juga: Drummer Band Metal Tobat usai Terinfeksi Corona dan Mimpi Ketemu Setan
"Namuan pada tanggal 28 April kira-kira satu bulan setelah itu jumlahnya sudah menurun mencapai angka 50 orang per100 ribu," ucap dia.
Lebih lanjut, meski Jerman juga sudah menggelar Bundes Liga pada 16 Mei lalu, namun angkanya kasus Covid-19 di Jerman menurun.
"Kita melihat sejak lockdown pertama tanggal 13 Maret sampai Bundes Liga bermain, itu adalah waktunya tidak terlalu lama 2 bulan. Dari jumlah infeksi yang sangat tinggi menjadi 50 orang per100 ribu juga tidak terlalu lama, 2 sampai 3 bulan. Ini merupakan prestasi yang mendapatkan suatu pandangan positif diberbagai pihak masyarakat internasional," katanya.