George Floyd dan Kematian Lain di AS yang Memicu Gelombang Protes

Risna Halidi Suara.Com
Sabtu, 30 Mei 2020 | 09:59 WIB
George Floyd dan Kematian Lain di AS yang Memicu Gelombang Protes
Kematian George Floyd di tangan aparat memicu protes besar-besaran di Amerika Serikat. Dan George Floyd bukan korban pertama.
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Kajian dari organisasi nonpemerintah bernama Mapping Police Violence menyatakan bahwa orang kulit hitam berpeluang tiga kali lipat lebih besar untuk terbunuh oleh polisi daripada orang kulit putih.

Kebrutalan polisi ini menimbulkan reaksi antara lain berupa gerakan #BlackLivesMatter.

Para pesohor seperti penyanyi Beyonce dan bintang olahraga basket Lebron James secara terbuka mendukung gerakan ini.

Kebrutalan terhadap George Floyd bukan yang pertama, dan berikut ini adalah beberapa korban lainnya, yang memicu protes berkepanjangan terkait rasisme di Amerika.

Baca Juga: Update Corona Covid-19: India Masif Lakukan Tes, China Tinggal 70 Kasus

Trayvon Martin, 26 Februari 2012

Trayvon Martin, pelajar kulit hitam berusia 17 tahun ditembak mati oleh George Zimmerman di Sanford, Florida.

Martin sedang mengunjungi saudaranya di sebuah perumahan yang memiliki pintu gerbangnya sendiri. Ia dikonfrontir dan ditembak mati oleh George Zimmerman, seorang Hispanik sukarelawan ronda lingkungan.

Tahun 2013, juri menyatakan Zimmerman tidak bersalah.

Hukum Amerika memperbolehkannya mengatakan ia menembak Trayvon karena membela diri.

Namun keluarga dan teman-teman Trayvon berkeras menyatakan bahwa itu adalah pembunuhan yang disengaja.

Baca Juga: Media Asing Kecam Meme Mahfud Samakan Istri dengan Corona

Pembunuhan ini penting perannya adlam memicu gerakan Black Lives Matter.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI