Aku Tak Bisa Bernapas, Kalimat Terakhir George Floyd Picu Aksi Anti Rasis

Reza Gunadha Suara.Com
Sabtu, 30 Mei 2020 | 09:40 WIB
Aku Tak Bisa Bernapas, Kalimat Terakhir George Floyd Picu Aksi Anti Rasis
Sejumlah bagian Minneapolis, Amerika Serikat, hebat terbakar sejak Kamis (28/5/2020) pagi, setelah warga setempat turun ke jalan memprotes kematian George Floyd. [Antifa]
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Pasukan Garda Nasional Amerika Serikat dikerahkan di Minneapolis setelah kerusuhan terjadi, menyusul tewasnya seorang pria kulit hitam saat ditahan polisi kulit hitam.

George Floyd berkata ‘saya tak bisa bernapas’ dan juga ‘jangan bunuh saya’ saat ditahan dan ditekan lehernya ke tanah dengan menggunakan lutut oleh polisi kulit putih.

Kematiannya menyebabkan protes di Minneapolis, Amerika Serikat.

Polisi dan pengunjuk rasa bentrok pada malam ketiga di kota itu.

Laporan mengatakan satu pos polisi diserang dan petugas tampak kabur dari bangunan tersebut yang dibakar oleh pendemo.

Ini adalah Kantor Polisi Distrik 3 Minneapolis, yang diyakini merupakan pos polisi dimana para petugas yang terlibat dalam pembunuhan George Floyd bekerja.

Polisi menembakkan gas air mata, sementara para demonstran melemparkan batu dan menyemprotkan cat di mobil polisi.

Ada juga protes di Chicago, Los Angeles dan Memphis.

Penyebabnya kematian seorang pria kulit hitam tak bersenjata, George Floyd, 46 tahun, di tangan polisi – yang direkam oleh sebuah video.

Di video itu leher Floyd diinjak dengan menggunakan lutut oleh seorang polisi dan terdengar Floyd berkata ‘saya tak bisa bernapas’.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI