Suara.com - Film maker Iman Brotoseno telah resmi menjadi Direktur Utama Lembaga Penyiaran Publik Televisi Republik Indoneia (Dirut LPP TVRI).
Sebelum menjadi pimpinan media milik pemerintah, Iman Brotoseno kritik media minta insentif saat corona mewabah di Indonesia.
Kritik tersebut disampaikan oleh Iman melalui akun Twitter miliknya @imanbr pada 15 Mei 2020. Ia mengkritik habis-habisan media yang dianggapnya 'sok kritis' terhadap pemerintah, namun ujungnya meminta bantuan insentif dari pemerintah.
"Aneh selama ini media sok kritis ke pemerintah, hantam terus framing lalu ditambah hajar dengan clickbait ala infotainment. Dan ketika tidak bisa bertahan dalam bisnis merengek-rengek minta bantuan dari pemerintah? Rumus dari mana itu ya?" kata Iman seperti dikutip Suara.com, Jumat (29/5/2020).
Baca Juga: Wali Kota Risma 'Nyatakan Perang' ke Gugus Tugas Jatim Gegara Mobil PCR
Meski pemerintah telah memberikan insentif kepada perusahaan media, media tetap dapat terus mengkritik pemerintah dengan dalih menjaga independensi. Menurutnya, framing, click bait, dan fitnah hingga memelintir berita merupakan bagian dari kritis.
"Framing. Click bait. Fitnah. Memelintir berita itu bagian dari kritis. Pokoknya Pemerintah nggak boleh protes. Sesuai dengan hasil meeting virtual Dewan pers dengan pemred poin 9. Jika diberi insentif oleh Pemerintah maka pers harus tetap independen. Hajar lagi dengan click bait," ungkapnya.
"Jadi maunya insentif atau bansos?" imbuhnya.
Tak sampai di situ, Iman Brotoseno juga mengkritik para jurnalis yang dinilainya bekerja seperti infotainment.
"Mengaku wartawan atas nama media jurnalistik tapi perilaku dan kerjanya tak ubahnya infotainmen. Mengutip semua pernyataan pejabat dan menteri udah kayak mengutip ocehan artis," tuturnya.
Baca Juga: 818 ABK Kapal Asing Tiba di Indonesia, Langsung Jalani Observasi di 2 Hotel
Hanya berselang kurang dari dua pekan setelah kritik tersebut dilontarkan, Iman Brotoseno resmi dilantik menjadi pimpinan media, tepatnya pada Rabu (27/5/2020).