Dihantui Corona, Potret Kusam di Sudut Kawasan Kumuh Amerika Latin

Jum'at, 29 Mei 2020 | 17:30 WIB
Dihantui Corona, Potret Kusam di Sudut Kawasan Kumuh Amerika Latin
Ilustrasi kota kumuh. (Shutterstock)
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Di sudut kota Santiago, geliat kehidupan masih terasa meski dunia sedang dihadang pandemi. Virus corona tak menghentikan langkah mereka untuk mengais kepingan rejeki. Warganya melakukan rutinitas layaknya kehidupan normal.

"Kami adalah pekerja konstruksi, orang yang menjual barang, orang yang keluar setiap hari. Jika dikarantina, segalanya menjadi runyam bagi kami," ujar Oscar Gonzalez, 43, pada AFP yang disadur kembali oleh Gulfnews.

Seperti kebanyakan warga yang kehilangan pekerjaan karena pandemi, Gonzalez juga mengalaminya. Bengkel las tempatnya bekerja tutup sebulan terakhir. Ia tak punya pemasukan dan kini hari-harinya disibukkan dengan turun ke jalan, minta bantuan negara.

Gonzalez tak sendiri, Amerika Latin yang masih didominasi kawasan kumuh menampakkan potret suram yang sama di beberapa sudutnya.

Baca Juga: Dalam 24 Jam, Lebih dari 1.000 Orang Meninggal karena Covid-19 di Brasil

Bagi beberapa orang, bekerja di luar rumah saat pandemi adalah keharusan. Mereka bukan tak takut corona, tapi ada perut yang harus diisi untuk menyambung nyawa.

Ekonom Brasil, Dalia Maimon dari Universitas Federal Rio de Janeiro mengungkapkan istilah yang umum terdengar, yaitu 'daripada mati kelaparan karena tidak bekerja, lebih baik kami tetap mencari pemasukan sambil berusaha tidak terinfeksi'.

Potret ini jelas berbanding terbalik dengan suasana kota megapolitan di kawasan kelas atas Amerika. Mereka yang mampu bertahan dalam kuncian bisa mendekam dengan nyaman sambil rutin mencuci tangan untuk mematikan virus corona.

Beberapa kalangan sanggup membeli masker mewah dengan harga tak masuk akal sementara di sudut lainnya, ada orang yang bahkan tak mampu mengatur jarak aman karena berdempetan di pemukiman kumuh.

Lupakan tentang cuci tangan dengan sabun di air bersih yang mengalir. Di sudut kota Meksiko, warganya bahkan tak punya layanan sanitasi paling dasar untuk menjamin kebersihan.

Baca Juga: Brasil Catat 16.324 Kasus Baru Corona, Bolsonaro Sibuk Berpolitik

Ilustrasi seorang bocah sedang duduk di depan genangan air (Shutterstock).
Ilustrasi krisis air bersih. (Shutterstock).

Di Peru, hampir sepertiga dari 10 juta penduduk kota Lima menghadapi masalah pasokan air yang serius.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI