Pelaku Pedofil Mengintai Anak-anak di Tengah Lockdown Corona

Jum'at, 29 Mei 2020 | 14:29 WIB
Pelaku Pedofil Mengintai Anak-anak di Tengah Lockdown Corona
Ilustrasi pelecehan seksual (Pixabay).
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Otoritas keamanan diberbagai negara telah memperingatkan kebijakan lockdown dan pembatasan sosial akibat pandemi Covid-19 memberbesar risiko pelcehan terhadap anak melalui internet.

Data yang dikumpulkan BBC mengungkapkan bahwapenjahat dan pedofil mengambil keuntungan di tengah pandemi. Permintaan terkait citra, gambar, dan video pelcehan seksual anak telah meningkat.

Dalam survei di bulan April dan Maret, laporan terkait materi cabul yang beredar di internet naik dua kali lipat secara global. Ada empat juta materi yang muncul dalam periode tersebut.

Di Inggris, di mana 300 ribu orang dianggap sebagai ancaman bagi anak-anak, mencatatkan sembilan juta upaya untuk mengakses situs pelcehan seksual anak yang telah diblokir oleh Internet Watch Foundation.

Baca Juga: Kasua Baru Virus Corona Tinggi, Korea Selatan Tutup Lagi Taman dan Bar

Sementara masih menyadur BBC, Kepolisian Spanyol melaporkan video seks anak secara online melonjak sekitar 20 persen dari sebelum lockdown berlangsung pada 13 Maret 2020.

Cathal Delaney dari Europol mengatakan kebijakan lockdown dan pembatasan sosial membuat anak-anak lebih banyak menghabiskan waktu di internet.

Mereka yang aktivitas dunia mayanya tidak diawasi menjadi rentan dan berisiko sebagai target kekerasan seksual via internet.

"Anak-anak lebih rentan, mereka terisolasi, mereka tidak diawasi secara online dengan baik dan mereka menghabiskan lebih banyak waktu online selama periode ini daripada sebelumnya," kata Delaney dikutip dari BBC, Jumat (29/5/2020).

"Kondisi itu memungkinkan anak-anak didekati dengan cara yang berbeda atau dipaksa atau dieksploitasi."

Baca Juga: Bersiap New Normal, Siswa di Bekasi Diminta Belajar Satu Meja Sendiri

Pelecehan anak
Pelecehan anak

Meningkatkan kasus pelcehan anak selama pandemi Covid-19 bisa tergambar dari aktivitas dark web atau web gelap. Di Australia, polisi menemukan permintaan citra pelcehan anak meningkat 86 persen dalam tiga minggu sejak lockdown pada 21 Maret.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI