Ketua Umum APPBI Stefanus Ridwan menegaskan bahwa informasi yang terdapat dalam pesan tersebut adalah tidak benar alias hoaks.
"Bohong itu, mana bisa begitu. Itu sentimen itu, kebersihan selalu kita jalan terus. Supermarket pun jalan terus. Isu ini benar-benar gila, itu hoaksnya setengah mati. Kebersihan kita jaga setiap hari, disinfektan terus," kata Stefanus, dikutip dari cnbcindonesia.com.
![Penjelasan Cek Fakta, soal klaim banyak barang di mal rusak dan berjamur (turnbackhoax.id)](https://media.suara.com/pictures/653x366/2020/05/29/42576-penjelasan-cek-fakta-soal-klaim-banyak-barang-di-mal-rusak-dan-berjamur.jpg)
Ia menjelaskan bahwa pihak APPBI tidak habis pikir dengan pihak-pihak yang membuat informasi tersebut. Sektor perdagangan atau pusat perbelanjaan sendiri saat ini tengah disiapkan untuk fase new normal.
Mengutip dari artikel milik kumparan.com, Stefanus menegaskan jika mal akan kembali dibuka apabila sudah ada keputusan dari pemerintah setempat.
Baca Juga: Ratusan Bangunan Di Pesisir Gunungkidul Hancur Dihantam Gelombang Tinggi
Pihaknya akan mematuhi segala protokol kesehatan yang telah diputuskan oleh pemerintah, jika mal kembali dibuka.
"Saya kira kalau nanti semua sudah sepakat dan itu bisa dibuka, ya moga-moga tidak terjadi lagi seperti yang kemarin-kemarin mau lebaran di pasar orang berjejal-jejal, tidak mengindahkan lagi jarak, tidak pakai masker. Saya kira ini yang harus kita sama-sama komit," kata Stefanus.
Kesimpulan
Jadi, informasi yang disebutkan dalam pesan berantai Whatsapp itu termasuk kategori konten palsu atau Fabricated Content.
Referensi
Baca Juga: Jokowi Minta Proyek Kereta Cepat Jakarta-Bandung Lanjut Sampai Surabaya