14 Bukti Romantisnya Nabi Muhammad SAW Kepada Istri, Patut Dicontoh

Jum'at, 29 Mei 2020 | 13:32 WIB
14 Bukti Romantisnya Nabi Muhammad SAW Kepada Istri, Patut Dicontoh
Ilustrasi kaligrafi nama Nabi Muhammad berbentuk hati. (Shutterstock)
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Junjungan umat Islam, Nabi Muhammad SAW adalah sosok yang lembut dan penuh kasih sayang. Dalam berbagai hadis, Rasulullah pun digambarkan sebagai lelaki romantis yang kerap memanjakan istrinya.

Berbekal sikap tersebut, Rasulullah SAW mampu mempertahankan rumah tangganya. Hal ini tak ayal patut diteladani oleh banyak orang.

Dikutip dari NU Online (29/5/20202), Imam Abdullah El-Rashied merinci setidaknya ada 14 poin kemesraan dan keromantisan Nabi Muhammad SAW kepada istrinya.

Berikut ulasan singkat 14 bentuk keromantisan Nabi Muhammad SAW tersebut.

Baca Juga: Penyebaran Hoaks Video Syur Syahrini Juga Melibatkan Artis?

1. Kecupan Mesra

Salah satu bentuk keromantisan Nabi Muhammad SAW yakni kerap mengecup mesra istrinya. Hal itu diterangkan dalam sebuah hadis dalam kitab Dzakhiratul Huffazh.

"Diriwayatkan oleh Sayyidah Aisyah RA: Sungguh Nabi SAW ketika mencium salah satu istrinya, beliau mengecup lidahnya" (HR Maqdisi).

2. Tiduran di Pangkuan Istri

Untuk menunjukkan rasa cinta, Rasulullah SAW tak jarang juga tiduran di pangkuan sang istri.

Baca Juga: 5 Aturan PSK agar Tetap Bisa Layani Pelanggan dan Aman Virus Corona

Sayyidah Aisyah RA meriwayatkan sebuah hadis yang bila diterjemahkan seperti berikut.

"Dahulu Rasulullah SAW meletakkan kepalanya di pangkuanku kemudian membaca (Alquran) sedangkan aku dalam keadaan haid" (HR Abu Dawud [nomor 227], Bukhari [nomor 288], Muslim [nomor 454], Ahmad [nomor 24442] dan Ibnu Majah [nomor 626]).

3. Membelai istri

Selain dua keromantisan tersebut, Nabi Muhammad SAW juga menunjukkan sikap penuh cinta lainnya.

Diriwayatkan dari Urwah bin Zubair RA, belia meriwayatkan dari Sayyidah Aisyah RA berkata:

"Hampir setiap hari Rasulullah SAW mengunjungi semua istrinya, lantas mendekatinya satu per satu di tempatnya (rumah). Kemudian Rasulullah SAW mencium dan membelainya tanpa bersetubuh atau berpelukan. Aisyah berkata, "Lantas beliau mengindap di  (rumah) istri yang mendapat gilirannya" (HR Daruquthni [nomor 3781], Imam Ahmad [24809], Imam Al-Hakim [nomor 2710], Abu Dawud [1823] dan At-Thabrani [19577]).

4. Membiarkan istri menyisir rambutnya

Imam Abdullah El-Rashied menerangkan Rasulullah SAW juga menunjukkan sisi romantisme dengan membiarkan sang istri menyisir rambutnya.

Sayyidah Aisyah RA berkata, "Dahulu aku menyisir rambut Rasulullah SAW sedangkan aku dalam keadaan haid" (HR Bukhari dan Muslim)

5. Mandi bersama

Selain itu, Nabi Muhammad SAW kerap mengajak istrinya mandi bersama.

Seperti diriwayatkan Sayyidah Aisyah RA, dia mengatakan, "Dahulu aku mandi junub bersama Rasululah SAW dari satu bejana di mana tangan kami bergantian (mengambil air) di dalamnya, (HR Bukhari, Muslim dan Ibnu Hibbah mencantumkan riwayat tambahan, "Sedangkan tangan kami (Aisyah dan Rasulullah) saling bersentuhan).

6. Menempelkan mulut pada bekas makan dan minum istri

Sisi kemesraan lain yang diperlihatkan Rasulullah SAW yakni menempelkan mulut pada bekas makan atau minum istrinya.

Kemesraan ini dianggap melebihi keromantisan makan sepiring berdua. Dalam sebuah hadis, Sayyidah Aisyah RA berkata:

"Terkadang Rasulullah SAW disuguhkan sebuah wadah (air) kepadanya, kemudian aku minum dari wadah itu sedangkan aku dalam keadaan haid. Lantas Rasulullah SAW mengambil wadah tersebut dan meletakkan mulutnya di bekas tempat minumku. Terkadang aku mengambil tulang (yang ada sedikit dagingnya) kemudian memakan bagian darinya, lantas Rasulullah SAW mengambilnya dan meletakkan mulutnya di bekas mulutku.” (HR Ahmad [nomor 24373]).

7. Mengusap air mata istri

Dalam sebuah hadis yang diriwiyatkan Anas bin Malik RA dijelaskan bahwa Rasulullah SAW terlihat mengusap air mata sang istri.

"Suatu ketika Shofiyah bersama Rasulullah SAW dalam perjalanan. Sedangkan hari itu adalah bagiannya. Tetapi Shofiyah sangat lambat sekali jalannya, lantas Rasulullah SAW menghadap kepadanya sedangkan ia menangis dan berkata, ‘Engkau membawaku di atas unta yang lamban.’ Kemudian Rasulullah SAW menghapus air mata Shofiyah dengan kedua tangannya.” (HR Nasa’i dalam As-Sunanul Kubra [nomor 9162]).

8. Mengantar Istri

Diriwayatkan dari Ali bin Husein RA, ia berkata:

"Suatu ketika Nabi SAW berada di masjid (Nabawi), sedangkan istri-istrinya ada di dekatnya kemudian mereka pulang. Rasulullah bersabda kepada Shafiyah binti Huyay: 'Jangan buru-buru agar aku bisa pulang bersamamu'," (HR Bukhari [nomor 1897]).

9. Berbincang Bersama Istri di Luar

Kebisaan manis Rasulullah SAW lainnya yakni mengajak istri jalan bersama pada malam hari lalu mengajak berbicara dari hati ke hati.

Hal itu ditunjukkan dalam sebuah hadis, Sayyidah Aisyah RA berkata, "Nabi SAW ketika malam hari berjalan bersama Aisyah, berbincang dengannya." (HR Bukhari dan Muslim).

10. Mengajak Istri Keluar Kota secara Bergantian

Dalam sebuah hadis Sayyidah Aisyah RA berkata, "Rasulullah SAW itu ketika henda bepergian akan mengundi di antara istri-istrinya. Siapaun udiannya yang keluar, maka beliau akan pergi bersamanya" (HR Bukhari dan Muslim).

11. Mengajak Istri Makan di Luar

Selain mengajak keluar kota, Rasulullah juga kerap mengajak istri makan di luar rumah.

Diriwayatkan dari Anas RA, ia berkata:

Artinya: "Seorang lelaki Persia yang merupakan tetangga Nabi SAW mempunyai kuah kaldu paling sedap. Kemudian dia membuat makanan dan mendatangi Nabi SAW lantas mengundangnya untuk makan, sedangkan Aisyah berada di samping Nabi. Kemudian Nabi SAW berkata, ‘Yang ini bagaimana?’ Ia menunjuk Aisyah dan berkata, "Tidak" Kemudian memberi isyarat kepadanya, "Bagaimana dengan ini?” Dia berkata, "Tidak".Kemudian Nabi memberi isyarat yang ketiga kalinya dan bersabda, "Ini bersamaku?". Kemudian ia berkata, "Ya".(HR Ibnu Hibban [nomor 5301], Abu Ya’la [nomor 3261], dan Darimi [nomor 2119]).

12. Menenangkan Amarah Istri dengan Cara Unik

Ibnu Sunni dalam Amalul Yaum wal Lailah meriwayatkan hadis dari Sayyidah Aisyah RA.

Artinya: "Ketika Aisyah marah, maka Nabi SAW mencubit hidungnya dan berkata, "Wahai 'Uwaisy (panggilan kecil Aisyah), katakanlah, 'Ya Allah, Tuhan Muhammad, ampunilah dosaku, hilangkanlah kemarahan di hatiku dan selamatkanlah aku dari fitnah yang menyesatkan'".

13. Mengutamakan Wanita (Ladies First)

Selain 12 poin di atas, keromantisan Nabi Muhammad SAW ditampilkan lewat sikapnya yang memberikan pelayanan optimal kepada sang istri.

Diriwayatkan dari Anas bin Malik RA, dalam sebuah hadis perjalanan pulang dari penaklukan Khaibar.

"Kami keluar menuju Madinah. "Anas berkata, "Aku melihat Rasulullah SAW menyiapkan tempat duduk Shafiyah di belakangnya dengan kain, kemudian ia duduk di dekat untanya dan memosisikan lututnya, lantas Shafiyah meletakkan kakinya di atas lutut beliau hingga naik (ke unta)."" (HR Bukhari)

14. Memberikan Panggilan Khusus

Sementara itu, dalam sejumlah hadis Nabi Muhammad SAW juga memberikan panggilan khusus kepada istrinya Sayyidah Aisyah RA.

Panggilan pertama yakni "Ya Aisy" yang merupakan pemenggalan huruf terakhir nama Aisyah. Sementara panggilan kedua yakni "Ya Uwaisy" dari pemenggalan huruf terakhir sekaligus panggilan kecil.

Konon dalam budaya Arab, pemenggalan huruf akhir serta panggilan kecil menunjukkan tanda sayang atau panggilan manja.

Sementara itu dalam hadis seperti yang diriwayatkan Ibnu Majah, An-Nasa'i dalam As-Sunanul Kubra, At-Thabrani dalam Al-Mu'jamul Kabir, Baihaqi dalam Syu'abul Iman hingga Al-Hakim, Rasulullah juga memberikan panggilan khusus kepada Sayyidah Aisyah.

Beliau memanggil istrinya tersebut dengan "Humaira'" yang memiliki arti putih kemerah-merahan.

"Beliau (Rasulullah SAW) sering memanggil (Aisyah)"Ya Humaira'" yang merupakan bentuk tasghir (panggilan kecil) dari "Hamra" (merah) sedangkan yang dimaksud adalah putih" (Ibnu Atsir dalam kitab An-Nihayah).

Demikianlah 14 poin keromantisan Rasulullah SAW kepada istrinya.

Imam Abdullah El-Rashied, alumnus Fakultas Syariah–Imam Shafie College, Mukalla, Provinsi Hadhramaut, Republik Yaman.

Sumber: https://islam.nu.or.id/post/read/113857/14-bentuk-kemesraan-dan-keromantisan-nabi-muhammad-saw

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI