Suap Proyek Jalan, KPK Periksa Anggota DPRD Muara Enim Mardalena

Jum'at, 29 Mei 2020 | 10:46 WIB
Suap Proyek Jalan, KPK Periksa Anggota DPRD Muara Enim Mardalena
Plt Juru Bicara KPK Ali Fikri di gedung KPK, Jakarta, Kamis (2/1/2020). [Antara/Benardy Ferdiansyah]
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) menjadwalkan pemeriksaan terhadap  Anggota DPRD Muara Enim periode 2014-2019 Mardalena. Mardalena bakal diperiksa terkait kasus korupsi proyek Jalan Muara Enim tahun 2019.

Plt Juru Bicara KPK Ali Fikri mengatakan Mardalena akan diperiksa sebagai saksi untuk melengkapi berkas penyidikan tersangka Kepala Dinas PUPR Kabupaten Muara Enim, Ramlan Suryadi (RS).

"Kami periksa Mardalena dalam kapasitas saksi untuk tersangka Ramlan Suryadi (RS)," kata Ali Fikri saat dikonfirmasi, Jumat (29/5/2020).

Ali belum mengetahui apa yang akan didalami penyidik KPK terhadap pemeriksaan Mardalena.Diketahui, Ramlan Suryadi ditetapkan sebagai tersangka bersama Ketua DPRD Muara Enim Aries HB.

Baca Juga: KPK-Polda Sumsel Lakukan Supervisi Dugaan Korupsi Tanah Kuburan di OKU

Keduanya ditetapkan tersangka hasil pengembangan kasus Muara Enim, yang terlebih dahulu telah menjerat Bupati Muara Enim Ahmad Yani.

KPK sebelumnya menyebut Aries telah menerima suap dari Robi Robi Okta Fahlefi selaku pihak swasta sekitar Rp 3,031 miliar. Uang itu commitment fee perolehan Robi atas 16 paket pekerjaan di Kabupaten Muara Enim.

Kemudian Ramlan, menerima suap dari Robi mencapai Rp 1, 115 Miliar.  Robi diduga memberikan commitment fee sebesar 5 persen dari total nilai proyek kepada pihak-pihak selain Ahmad Yani.

Sebelumnya, KPK telah menetapkan tiga tersangka kasus korupsi di lingkungan Dinas PUPR Kabupaten Muara Enim dalam operasi tangkap tangan atau OTT di Kota Palembang dan Kabupaten Muara Enim, Selasa (3/9/2019).

Ketiganya yakni Robi Okta Fahlefi sebagai pemberi dari unsur swasta atau pemilik PT Enra Sari, kemudian Bupati Ahmad Yani sebagai penerima, dan Kepala Bidang pembangunan jalan dan PPK Dinas PUPR Kabupaten Muara Enim, Elfin Muhtar (EM).

Baca Juga: Terkait Anggaran Covid-19, KPK: Jangan Ada Persekongkolan Lakukan Korupsi!

Berdasarkan hasil penyelidikan, KPK mengamankan uang 35 ribu dolar AS yang diduga sebagai bagian dari "fee" 10 persen yang diterima Ahmad Yani dari Robi Okta.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI