Menurutnya, dalam lembaga penyiaran publik masyarakat sipil dan demokrasi merupakan konsep yang terkait satu dengan yang lain.
Iman mengajak partisipasi publik dalam mengawasi penyelenggaraan siaran dan kinerjanya menjalankan TVRI.
"Disamping itu, saya mengajak semua pihak terutama seluruh karyawan TVRI, agar kita membuktikan mampu bekerja dengan team work, professional, independen dan berpihak kepada publik," ucap Iman.
Ia percaya TVRI dapat menjadi televisi publik yang berintegritas hingga worldclass broadcaster.
Baca Juga: Ahli: Jarak 2 Meter Tak Cukup Aman untuk Hindari Penularan Covid-19
Sementara itu, protes atas pelantikan Iman Brotoseno menjadi Dirut TVRI datang dari beberapa politisi.
Politisi Partai Demokrat Jansen Sitindaon menyoroti riwayat karir Iman yang pernah menjadi kontributor Majalah Playboy Indonesia (majalah dewasa).
"Duh. Benar ini? Apa tak ada kandidat lain yang lebih pantas kah? TVRI ini. TV Nasional yang dibiayai uang publik. Kalau tadi TV Swasta terserahlah. Kalau gininya gantinya ngapain Helmy Yahya capek-capek diganti ya?" kata Jansen lewat akun Twitter-nya, Kamis (28/5/2020).
"Baiknya Komisi 1 Fraksi Partai Demokrat segera pertanyakan ini. Biar jelas," imbuhnya.
Kritik lain juga datang dari pegiat media sosial dan mantan calon legislatif dari Partai Amanat Nasional (PAN), Mustofa Nahrawardaya. Kata Mustofa, ini mengejutkan.
Baca Juga: Naik KRL Dilarang Berbicara atau Telfon di Era New Normal
"Eks kontributor Playboy jadi dirut TV negara. Wassalam TVRI," kata Mustofa.