"Lagipula, bagi masyarakat yang kehilangan pekerjaan, akan kembali bekerja di mana?," tambahnya.
Kemudian, poin kelima yang pada kenyataannya banyak perusahaan masih meminta buruhnya untuk tetap bekerja meski tidak diberlakukan New Normal. Dengan begitu, jelas Said, yang dibutuhkan buruh dan pengusaha bukan New Nomal. Tetapi, regulasi dan strategi untuk memastikan bahan baku impor bisa masuk dan selalu tersedia di industri.
"Di sisi lain penting untuk menjaga stabilitas tukar rupiah terhadap dolar. Karena sebagian perusahaan meliburkan karyawan atau melakukan PHK akibat profit perusahaan menipis bahkan negatif, akibat mereka harus membeli bahan baku dari impor dengan harga dollar dan menjual dengan rupiah yang sudah terpuruk," katanya.
Baca Juga: Jelang Kebijakan New Normal, PP Muhammadiyah Minta Pemerintah Transparan