"Gunung Tidar itu ada di Magelang dan merupakan Pakuning Tanah Jawi. Desain saya buat mirip dengan gunungan, agar bisa menggambarkan kuatnya budaya Jawa," terangnya.
Tak hanya sebagai tempat ibadah, ketiga calon pememang itu juga mendesign MAJT sebagai tempat wisata religi, ekonomi dan lainnya. Mereka mendesain plaza, beberapa tempat untuk aktifitas jual beli, hal, perpustakaan dan sebagainya.
Mereka tak hanya mengedepankan keindahan, tapi juga fungsi dan manfaat, serta mengutamakan faktor lain seperti bencana, aksesbilitas dan sebagainya.
Ganjar sempat kebingungan memilih yang terbaik dari tiga desain itu. Ia pun memberikan keputusan sepenuhnya kepada dewan juri.
Baca Juga: Ganjar Pranowo Puji Dedikasi Didi Kempot di Dunia Musik
"Desainnya menarik. Kemenarikannya ini tidak dari kacamata kita, tapi kita libatkan partisipasi masyarakat. Di luar dugaan, setelah disayembarakan, hasilnya bagus-bagus," katanya.
Yang membuatnya bangga, ketiga calon pemenang itu merupakan arsitek muda. Harapan Indonesia untuk mengerjakan sendiri bangunan-bangunan hebat bisa dilakukan.
"Ini membuktikan bahwa kita bisa membuat desain yang sangat bagus sendiri. Arsitek kita banyak yang hebat-hebat," tegasnya.
Nantinya, dari tiga desain itu akan dipilih satu untuk diterapkan dalam pembangunan MAJT Magelang.
"Mudah-mudahan bisa mulai dikerjakan tahun depan. Ini sekaligus untuk merangsang dan mendorong kembali ekonomi bisa bergulir," tutupnya.
Baca Juga: Pentas di Rumah Ganjar Pranowo, Seniman Jateng Bawakan Tema Covid-19