19 Tahun Menginvasi, AS Berencana Tarik Militer dari Afghanistan

Kamis, 28 Mei 2020 | 10:58 WIB
19 Tahun Menginvasi, AS Berencana Tarik Militer dari Afghanistan
Ilustrasi tentara Amerika Serikat. (AFP)
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Amerika Serikat berencana menarik seluruh personil militer dari Afhganistan setelah selama kurang lebih 19 tahun mereka menginvasi negara tersebut.

Menyadur The News, rencana AS menarik seluruh kekuatan militernya dari Afghanistan jauh lebih cepat dari jadwal yang telah disepakati.

Wacana memulangkan seluruh personil militer AS muncul setelah gencatan senjata bersejarah selama tiga hari, yang sukses menurunkan jumlah korban sipil.

Genjatan senjata itu terjadi pada terjadi pada 24-27 Mei 2020 waktu setempat, yang disepakati Taliban untuk menandai hari raya Idul Fitri 1441 H.

Baca Juga: Malas Pakai Masker, Warga Disuruh Push Up hingga Nyanyi di Jalanan

Sebelumnya, AS dan Taliban memang telah menandatangani kesepakatan terkait penarikan militer dari Afghanistan pada Februari lalu.

Pentagon--lembaga pertahanan AS--akan menurunkan jumlah pasukan dari sekitar 12 ribu menjadi 8.600 pada pertengahan Juli, sebelum menarik semuanya pada Mei 2021.

Namun, seorang pejabat senior pertahanan AS menyebut terdapat percepatan pemulangan personil militer karena adanya kekhawatiran terkait wabah vorus Corona.

Direktur Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit Amerika Serikat (CDC) Robert Redfield.(kiri) dampingi Presiden AS Donald Trump dalam jumpa pers penanganan virus corona, pada 8 April 2020 di Washington DC. [AFP]
Direktur Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit Amerika Serikat (CDC) Robert Redfield.(kiri) dampingi Presiden AS Donald Trump dalam jumpa pers penanganan virus corona, pada 8 April 2020 di Washington DC. [AFP]

"Penarikan dipercepat karena tindakan pencegahan COVID-19," kata pejabat yang tak disebutkan namanya, dikutip The News, Kamis (28/5/2020).

Sebelumnya, Presiden AS Donald Trump juga telah mengatakan pada Selasa (26/5/2020), jumlah pasukannya di Afhganistan telah diturunkan menjadi sekitar 7.000 orang.

Baca Juga: Diprediksi, Ada 'Ledakan' 450 Ribu Kelahiran di Indonesia saat Pandemi

Sehari setelahnya, Trump menulis lewat Twitter bahwa Amerika Serikat tidak seharunya menjadi pasukan polisi atau keamanan di Afghanistan.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI