Diprediksi, Ada 'Ledakan' 450 Ribu Kelahiran di Indonesia saat Pandemi

Kamis, 28 Mei 2020 | 10:33 WIB
Diprediksi, Ada 'Ledakan' 450 Ribu Kelahiran di Indonesia saat Pandemi
Viral video imbauan warga boleh kawin asal jangan hamil di media sosial. [Solopos]
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Indonesia mengimbau pasangan suami istri agar menunda memiliki keturunan selama lockdown corona. Seorang pejabat senior pemerintah memprediksi ratusan hingga ribuan kelahiran bayi selama pandemi COVID-19.

Badan Koordinasi Keluarga Berencana Nasional (BKKBN), yang menawarkan opsi kontrasepsi untuk pasangan suami istri, mengatakan jumlah pengguna layanan mereka menurun sejak awal pandemi.

"Data kami menunjukkan ada penurunan 10 persen pengguna kontrasepsi sejak Maret hingga April.. itu berarti 2 hinga 3 juta orang," ujar Kepala BKKBN Hasto Wardoyo seperti dikutip Suara.com dari ABC, Kamis (28/5/2020).

Wardoyo mengatakan, jika 15 persen dari mereka mengalami kehamilan, berarti ada sekitar 300 ribu hingga 450 ribu kehamilan yang tidak direncanakan.

Baca Juga: Intip Keindahan Madeira, Tanah Kelahiran CR 7 yang Gratiskan Test Covid-19

"Banyak dari mereka ragu ke klinik atau fasilitas kesehatan karena takut terinfeksi COVID-19... dan banyak klinik, praktik umum serta fasilitas kesehatan juga tutup," ujar Wardoyo.

Penurunan penggunaan kontrasepsi telah mendorong beberapa pesan kesehatan masyarakat yang baru. Misalnya, yang terlihat dalam video viral pejabat BKKBN di sebuah mobil patroli di Provinsi Bangka Belitung, Indonesia.

Pejabat itu berbicara melalui megafon. Dia memperingatkan para perempuan untuk tidak hamil selama pandemi.

"Ingat, jika Anda hamil pada usia muda, sistem kekebalan tubuh Anda bisa turun, wanita bisa mengalami morning sickness dan menjadi lebih mungkin untuk terinfeksi COVID-19," kata pejabat tersebut.

"Kamu bisa berhubungan seks, menikah, tapi jangan hamil. Tuan-tuan, tahan dulu."

Baca Juga: Perawat India Bantu Kelahiran 100 Bayi dari Janin Ibu Positif Corona

Sementara wanita hamil sering dianggap berisiko lebih tinggi dari rata-rata infeksi karena perubahan sistem kekebalan tubuh mereka. Pendapat itu dibantah para ahli medis. Menurut mereka, tidak ada bukti wanita hamil berisiko lebih tinggi tertular COVID-19.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI