Suara.com - Amerika Serikat semakin terpukul atas merebaknya virus corona. Menyadur BBC, Universitas Johns Hopkins menunjukkan angka kematian di negara adi kuasa tersebut kini menembus 100 ribu jiwa.
Jumlah kasus tertinggi ada di sejumlah wilayah metropolitan, termasuk Chicago, Los Angeles dan pinggiran kota Washington DC. Negara bagian North Carolina, Wisconsin, dan Arkansas di AS juga mengalami peningkatan kasus.
Sementara itu, di New York sekitar 21.000 penduduk meninggal karena virus corona dan angka kematian AS saat ini mencapai 100.271.
Editor BBC Amerika Utara Jon Sopel mengatakan jumlahnya hampir sama dengan korban prajurit dan wanita Amerika yang terbunuh di Korea, Vietnam, Irak dan Afghanistan selama perang 44 tahun.
Baca Juga: WHO Sebut Amerika Serikat Bisa Jadi Episentrum Baru Virus Corona Covid-19
Selama puncak krisis di kota, jumlah kematian setiap hari mencapai ratusan. Rumah sakit kewalahan dan kamar mayat sementara dibangun di luar fasilitas kesehatan.
Meskipun angka kematiannya sangat tinggi, Amerika Serikat melalui presidennya tetap ingin membuka beberapa fasilitas umum dan melonggarkan pembatasan sosial demi meningkatkan kembali perekonomiannya.
Taman hiburan terbesar di dunia, Disney World di Florida, rencananya mulai dibuka pada 11 Juli, jika gubernur negara bagian mengizinkannya. 4 kasino Las Vegas yang dimiliki oleh MGM Resorts juga akan dibuka kembali pada 4 Juli. Perusahaan mengatakan karyawan akan diuji Covid-19 secara teratur.
Saat ini, tidak ada vaksin untuk Covid-19. Juga tidak ada pengobatan yang dikonfirmasi untuk penyakit ini, tetapi ada beberapa yang sedang diuji.
Sebelumnya, Donald Trump mengatakan jika virus corona hanya flu musiman yang bisa ia kendalikan tingkat penyebarannya. Namun seiring bertambahnya penduduk yang terinfeksi dan angka kematian yang semakin tinggi, Amerika akhirnya mengakui jika mereka adalah bagian dari pandemi dunia.
Baca Juga: Korban Meninggal Covid-19 Tembus 350.000 Orang, Amerika Serikat Terbanyak