Suara.com - Menteri Koordinator Bidang Politik, Hukum, dan Keamanan (Menko Polhukam) Mahfud MD menyebut korban tewas karena kecelakaan 9 kali lebih banyak dari corona.
"Angka kecelakaan mati karena kecelakaan lalu lintas itu 9 kali lebih banyak dari corona," kata Mahfud MD dalam acara halal bihalal virtual yang diadakan oleh Universitas Sebelas Maret, yang tayang di Youtube, Senin (25/5/2020).
BACA JUGA: Mahfud Dapat Meme dari Luhut Virus Corona seperti Istri, Publik Marah Besar
Dalam kesempatan itu, Mahfud menjelaskan bahwa angka kematian rata-rata per hari di Indonesia mencapai 4 ribu jiwa. Namun, dari sekian banyak itu, yang mati karena corona per hari hanya 17 orang.
Baca Juga: Arti New Normal, Panduan Lengkap New Normal, dan Kritik dari Politikus
"Saya katakan, di Indonesia itu orang mati setiap hari 4884 orang rata-rata. Yang mati karena corona dari tanggal 1 Januari sampai dengan akhir April selama 131 hari itu, sehari rata-rata cuma 17," terangnya.
BACA JUGA: Update Kasus Corona RI di H+2 Lebaran: 5.642 Sembuh, 1.391 Pasien Meninggal
Politisi kelahiran Madura itu lantas membandingkan angka kematian kasus corona dengan penyakit lain seperti AIDS, diare, dan kanker. Hasilnya, jumlah kematian karena corona berada jauh di bawah tiga penyakit lainnya.
"Berkali-kali lebih banyak orang mati karena AIDS dan karena diare. Kalau di dunia itu, yang mati karena diare selama 131 hari itu 560 ribu. Yang mati karena corona cuma 280 ribu, itu di seluruh dunia. Yang mati karena kanker itu 3 juta orang," katanya.
Oleh sebab itu, ia pun meminta agar masyarakat tidak perlu takut berlebihan terhadap virus corona.
Baca Juga: RS UNAIR Tak Terima Pasien COVID-19, 6 Dokter dan Perawat Positif Corona
"Saya kira kita juga jangan terlalu berlebihan takut ya," kata Mahfud.
BACA JUGA: Jansen Demokrat Heran Mahfud Bandingkan Kematian Corona dengan Kecelakaan
Ia menilai, saat ini yang lebih membunuh ketimbang virus corona adalah penerapan lockdown berkepanjangan. Oleh sebab itu, ia mendukung langkah pemerintah dalam menyiapkan konsep "New Normal Life" di berbagai sektor.
"Nah, besok new normal life itu, dengan cara itu karena enggak mungkin. Katanya, ini saya sudah baca di berbagai jurnal ini, sekarang justru yang lebih banyak membunuh itu kalau orang di-lockdown," ujarnya.