Arti New Normal, Panduan Lengkap New Normal, dan Kritik dari Politikus

Dany Garjito Suara.Com
Rabu, 27 Mei 2020 | 14:53 WIB
Arti New Normal, Panduan Lengkap New Normal, dan Kritik dari Politikus
Ilustrasi New Normal. [Shutterstock]
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Tahukah Anda arti New Normal Indonesia? Kali ini Suara.com akan membahas tentang arti New Normal Indonesia plus Panduan New Normal Indonesia Lengkap.

Selain itu, tak ada salahnya Anda juga melihat sudut pandang lain dari para politikus yang memberikan kritik tajam terkait New Normal ini.

Mari simak bersama arti New Normal, Panduan Lengkap New Normal Indonesia untuk Perusahaan, Tempat Kerja, Perkantoran, dan Industri, serta kritik dari politikus!

1. Arti New Normal

Baca Juga: Pertama di Indonesia! New Normal Jawa Barat Mulai 1 Juni

Prof Wiku Adisasmita, selaku Ketua Tim Pakar gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19 menjelaskan arti New Normal.

Arti New Normal adalah bentuk adaptasi tetap beraktivitas dengan mengurangi kontak fisik dan menghindari kerumunan.

BACA JUGA: Melihat New Normal di Negara Lain Pasca Pandemi Corona

"Secara sosial kita pasti akan mengalami suatu bentuk New Normal atau kita harus beradaptasi dengan beraktivitas dan bekerja dan tentunya harus mengurangi kontak fisik dengan orang lain dan menghindari kerumunan, bekerja, dan bersekolah dari rumah," kata Wiku Adisasmita, saat Konferensi Pers, Talkshow 'Update Tim Pakar: Penanganan COVID-19 - Respon dan Transformasi', yang tayang di Youtube BNPB Indonesia, Selasa (12/5/2020).

"Transformasi ini adalah untuk menata kehidupan dan perilaku baru ketika pandemi yang kemudian akan dibawa terus ke depannya sampai ditemukannya vaksin untuk Covid-19 ini," lanjut Wiku Adisasmita.

Baca Juga: Jelang New Normal, Kurva Penyebaran Covid-19 di Bantul Belum Menurun

2. Panduan New Normal Kemenkes untuk Perusahaan, Tempat Kerja, Perkantoran, dan Industri

Ilustrasi kantor. [Shutterstock]
Ilustrasi kantor. [Shutterstock]

A. Kebijakan Manajemen dalam Pencegahan Penularan Covid-19

1) Pihak manajemen agar senantiasa memantau dan memperbaharui perkembangan informasi tentang COVID19 di wilayahnya. (Secara berkala dapat diakses di https://infeksiemerging.kemkes.go.id. dan kebijakan Pemerintah Daerah setempat).

2) Pembentukan Tim Penanganan Covid-19 di tempat kerja yang terdiri dari Pimpinan, bagian kepegawaian, bagian K3 dan petugas Kesehatan yang diperkuat dengan Surat Keputusan dari Pimpinan Tempat Kerja.

3) Pimpinan atau pemberi kerja memberikan kebijakan dan prosedur untuk pekerja melaporkan setiap ada kasus dicurigai Covid-19 (gejala demam atau batuk/pilek/nyeri tenggorokan/sesak nafas) untuk dilakukan pemantauan oleh petugas kesehatan.

4) Tidak memperlakukan kasus positif sebagai suatu stigma.

5) Pengaturan bekerja dari rumah (work from home). Menentukan pekerja esensial yang perlu tetap bekerja/datang ke tempat kerja dan pekerja yang dapat melakukan pekerjaan dari rumah.

BACA JUGA: 6 Hal yang Terjadi Saat Negera Terapkan The New Normal

B. Jika ada pekerja esensial yang harus tetap bekerja di tempat kerja:

Ilustrasi bekerja dengan posisi berdiri. (Shutterstock)
Ilustrasi bekerja. (Shutterstock)

1) Di pintu masuk tempat kerja lakukan pengukuran suhu dengan menggunakan thermogun, dan sebelum masuk kerja terapkan Self Assessment Risiko Covid-19 untuk memastikan pekerja yang akan masuk kerja dalam kondisi tidak terjangkit Covid-19.

2) Pengaturan waktu kerja tidak terlalu panjang (lembur) yang akan mengakibatkan pekerja kekurangan waktu untuk beristirahat yang dapat menyebabkan penurunan sistem kekebalan/imunitas tubuh.

BACA JUGA: 4 Aspek Kehidupan yang Akan Berubah Saat Kehidupan New Normal

3) Untuk pekerja shift :

  1. Jika memungkinkan tiadakan shift 3 (waktu kerja yang dimulai pada malam hingga pagi hari)
  2. Bagi pekerja shift 3 atur agar yang bekerja terutama pekerja berusia kurang dari 50 tahun.

4) Mewajibkan pekerja menggunakan masker sejak perjalanan dari/ke rumah, dan selama di tempat kerja.

5) Mengatur asupan nutrisi makanan yang diberikan oleh tempat kerja, pilih buah-buahan yang banyak mengandung vitamin C seperti jeruk, jambu, dan sebagainya untuk membantu mempertahankan daya tahan tubuh. Jika memungkinkan pekerja dapat diberikan suplemen vitamin C.

6) Memfasilitasi tempat kerja yang aman dan sehat.

a) Higiene dan sanitasi lingkungan kerja

  • Memastikan seluruh area kerja bersih dan higienis dengan melakukan pembersihan secara berkala menggunakan pembersih dan desinfektan yang sesuai (setiap 4 jam sekali). Terutama pegangan pintu dan tangga, tombol lift, peralatan kantor yang digunakan bersama, area dan fasilitas umum lainya.
  • Menjaga kualitas udara tempat kerja dengan mengoptimalkan sirkulasi udara dan sinar matahari masuk ruangan kerja, pembersihan filter AC.

b) Sarana cuci tangan

  • Menyediakan lebih banyak sarana cuci tangan (sabun dan air mengalir).
  • Memberikan petunjuk lokasi sarana cuci tangan.
  • Memasang poster edukasi cara mencuci tangan yang benar.
  • Menyediakan handsanitizer dengan konsentrasi alkohol minimal 70% di tempat-tempat yang diperlukan (seperti pintu masuk, ruang meeting, pintu lift, dll).

c) Physical Distancing dalam semua aktifitas kerja. Pengaturan jarak antar pekerja minimal 1 meter pada setiap aktifitas kerja (pengaturan meja kerja/workstation, pengaturan kursi saat di kantin, dll).

d) Mengkampanyekan Gerakan Masyarakat Hidup Sehat (GERMAS) melalui Pola Hidup Sehat dan Perilaku Hidup Bersih dan Sehat (PHBS) di tempat kerja sebagai berikut:

  • Cuci Tangan Pakai Sabun (CTPS) Mendorong pekerja mencuci tangan saat tiba di tempat kerja, sebelum makan, setelah kontak dengan pelanggan/pertemuan dengan orang lain, setelah dari kamar mandi, setelah memegang benda yang kemungkinan terkontaminasi.
  • Etika batuk Membudayakan etika batuk (tutup mulut dan hidung dengan lengan atas bagian dalam) dan jika menggunakan tisu untuk menutup batuk dan pilek, buang tisu bekas ke tempat sampah yang tertutup dan cuci tangan dengan sabun dan air mengalir setelahnya.
  • Olahraga bersama sebelum kerja dengan tetap menjaga jarak aman, dan anjuran berjemur matahari saat jam istirahat.
  • Makan makanan dengan gizi seimbang
  • Hindari penggunaan alat pribadi secara bersama seperti alat sholat, alat makan, dan lain lain.

C. Sosialisasi dan Edukasi pekerja mengenai Covid-19

Ilustrasi bekerja/karier/kerja/karyawan. (Pexels/Energepic)
Ilustrasi bekerja/karier/kerja/karyawan. (Pexels/Energepic)

1) Edukasi dilakukan secara intensif kepada seluruh pekerja dan keluarga agar memberikan pemahaman yang benar terkait masalah pandemi Covid-19, sehingga pekerja mendapatkan pengetahuan untuk secara mandiri melakukan tindakan preventif dan promotif guna mencegah penularan penyakit, serta mengurangi kecemasan berlebihan akibat informasi tidak benar.

BACA JUGA: New Normal: Akankan Semua Tak Akan Sama Seperti Sediakala?

2) Materi edukasi yang dapat diberikan:

  1. Penyebab COVID-19 dan cara pencegahannya.
  2. Mengenali gejala awal penyakit dan tindakan yang harus dilakukan saat gejala timbul.
  3. Praktek PHBS seperti praktek mencuci tangan yang benar, etika batuk.
  4. Alur pelaporan dan pemeriksaan bila didapatkan kecurigaan.
  5. Metode edukasi yang dapat dilakukan: pemasangan banner, pamphlet, majalah dinding, dll di area strategis yang mudah dilihat setiap pekerja seperti di pintu masuk, area makan/kantin, area istirahat, tangga serta media audio & video yang disiarkan secara berulang. SMS/whats up blast ke semua pekerja secara berkala untuk mengingatkan.
  6. Materi edukasi dapat diakses pada www.covid19.go.id.

3. Kritik pedas politikus terkait New Normal

Sayangnya, jargon yang tengah digaungkan oleh Pemerintah Indonesia ini ternyata tak sepenuhnya mendapat sambutan hangat. 

Sejumlah politisi ramai-ramai mengkritik wacana penerapan New Normal Indonesia ini. Berikut adalah beberapa kritikan para politisi yang telah dirangkum Suara.com.

1. Amien Rais

Ketua Dewan Kehormatan Partai Amanat Nasional (PAN) Amien Rais (tengah) bersiap menjalani pemeriksaan di Direktorat Kriminal Umum Polda Metro Jaya, Jakarta, Rabu (10/10). [ANTARA FOTO/Reno Esnir]
Ketua Dewan Kehormatan Partai Amanat Nasional (PAN) Amien Rais (tengah) saat bersiap menjalani pemeriksaan di Direktorat Kriminal Umum Polda Metro Jaya, Jakarta, Rabu (10/10). [ANTARA FOTO/Reno Esnir]

Kritik tajam tentang New Normal disampaikan oleh Mantan Ketua MPR RI Amien Rais. Menurut Amien Rais, Indonesia dan negara lainnya telah keliru memaknai istilah New Normal.

Ia menerangkan bahwa istilah new normal bermakna melanjutkan hidup secara normal selamanya. Tapi pemerintah dinilai belum siap menggunakan skenario new normal tersebut.

"Dikatakan sesungguhnya itu bukan new normal, tapi itu we have to straight normal forever dan kita lanjutkan yang normal itu selamanya, karena apa yang normal itu biasanya ada standarnya, ada norma-norma, ada pola-pola yang reguler, dan tentu ada poin rujukan referensi, ini tak ada sama sekali," kata Amien Rais melalui video yang diunggah di akun Instagram pribadinya @amienraisofficial, Senin (25/5/2020).

Secara gamblang, politikus senior itupun mengajak publik untuk tidak memakai istilah new normal.

"Saudara-saudara, jangan dipakai lagi ini (istilah new normal). Ini bisa mengelabui kita sendiri, dikarenakan apapun dianggap normal," ungkap Amien Rais.

Meski begitu, Amien Rais mengaku memahami Indonesia menggunakan istilah New Normal setelah pandemi Covid-19 menurun.

2. Fadli Zon

Wakil Ketua DPR RI Fadli Zon. (Suara.com/Novian).
Wakil Ketua DPR RI Fadli Zon. (Suara.com/Novian).

Kritikan soal New Normal yang diungkap Fadli Zon ditujukan langgsung kepada Presiden Joko Widodo.

Fadli menyoroti sikap Presiden Jokowi yang mengunjungi Mal Summarecon Bekasi, Jawa Barat pada Selasa (26/5/2020) dalam rangka kesiapan penerapan prosedur standar new normal di sarana perniagaan.

Dari aktivitas Presiden inilah Fadli menuliskan apresiasi sekaligus sindiran kepada Jokowi.

"Luar biasa kepedulian Pak @jokowi pada mal, bisa dikatakan 'Duta Mal Indonesia'," cuit Fadli melalui akun Twitter-nya @fadlizon.

Melihat kepedulian Jokowi terhadap kondisi mal justru membuat Fadli bertanya akan perhatian Jokowi kepada sektor perekonomian lainnya.

"Apa kabar pasar tradisional dan pasar rakyat?," tanya Fadli.

Selain itu, Fadli Zon juga meyoroti kebijakan yang tidak konsisten dalam penanganan covid-19 yang bisa menjadi bencana baru bagi rakyat Indonesia.

"Kebijakan mencla-mencle dan penanganan covid-19 penuh inkonsistensi, bisa menjadi 'new disaster' (bencana baru ) bukan 'new normal'. Tak hanya soal kasus penyebarannya, tapi kepercayaan dunia terhadap kita makin pudar. Bisa jadi kita tak bisa masuk ke banyak negara. Mudah-mudahan prediksi saya salah," tulis Fadli pada Selasa (26/5/2020).

3. Roy Suryo

Roy Suryo [suara.com/Agung Sandy Lesmana]
Roy Suryo [suara.com/Agung Sandy Lesmana]

Mantan Politikus Partai Demokrat ini tak ketinggalan melayangkan kritik terkait New Normal kepada Presiden Jokowi.

Kritik ini ia sampaikan melalui Twitter-nya @KRMTRoySuryo2 pada Selasa (26/5/2020).

Ia menyayangkan sikap Presiden yang lebih dahulu meninjau lokasi Mal untuk penerapan New Normal dibanding meresmikan pembukaan tempat ibadah.

"Tweeps, ini Saran Konstruktif ke Pak @jokowi. Lebih elok bila benar2 akan menerapkan Hidup #NewNormal maka Presiden meresmikan dulu Pembukaan Tempat2 Ibadah (Masjid, Gereja, Vihara, Pura dsb) dibanding malah mendahulukan mal-mal.@KemensetnegRI @setkabgoid, @KSPgoid, @BNPB_Indonesia," tulis Roy seperti yang dikutip Suara.com (27/5/2020).

4. Mardani Ali Sera

Ketua DPP PKS Mardani Ali Sera. (Suara.com/Ria Rizki)
Ketua DPP PKS Mardani Ali Sera. (Suara.com/Ria Rizki)

Ketua DPP Partai Keadilan Sejahtera (PKS) Mardani Ali Sera mengungkapkan jika istilah New Normal yang disampaikan Presiden Jokowi ini bisa menjadi bencana besar jika dikendalikan secara tidak tepat.

"Salah bila kita gembar gembor New Normal di saat penyebaran yang masih tinggi & vaksin yang belum ditemukan. Bunuh diri massal namanya. #BencanaBesar," tulis Mardani melalui Twitter-nya pada Rabu (27/5/2020).

Menurutnya, New Normal hanya bisa dilakukan bila kita bisa berhasil menurunkan penyebaran virus, seperti yang sudah dilakukan di seluruh dunia.

Ia juga menyinggung soal kebijakan pemerintah yang terus mengedepankan aspek ekonomi ketimbang kesehatan.

"Selalu mengedepankan aspek ekonomi ketimbang kesehatan, bisa terjadi bunuh diri masal di negeri kita. Dengarkan ilmuan maupun scientist dalam membuat kebijakan," imbuh Mardani.

Lebih lanjut, Mardani juga mempertanyakan kesiapan pemerintah terkait kelengkapan akses pelayanan kesehatan untuk menghadapi New Normal.

Selain itu, Mardani juga meminta agar pemerintah berhenti mengeluarkan peraturan yang tidak konsisten.

"Ke depan, jangan ada lagi peraturan tidak konsisten yang pemerintah tunjukkan. Tidak disiplinnya masyarakat merupakan cermin dari hal tersebut. Orang dilarang ke mall tapi mall dibuka, orang dilarang mudik tapi kendaraan boleh lewat, bandara masih dibuka dll," kritik Mardani.

5. Jansen Sitindaon

Ketua DPP Partai Demokrat Jansen Sitindaon. (Suara.com/Ria Rizki).
Ketua DPP Partai Demokrat Jansen Sitindaon. (Suara.com/Ria Rizki).

Politisi Partai Demokrat ini melontarkan kritik yang cukup menohok tentang penerapan New Normal. Ia mengaitkannya dengan data kurva kasus virus corona di Indonesia yang tak kunjung menurun.

" Jika melihat data: kurva Corona Indonesia sama sekali belum turun dan melandai. Padahal inilah dasar paling diterima akal #NewNormal layak dilakukan. Malah "relaksasi" kemarin membuat angkanya naik cetak rekor. Padahal sdh pakai protokol. Apalagi ada gelombang kedua penularan," tulis Jansen Sitindaon pada Senin (25/5/2020).

Menurutnya, data dari tim medis dan ahli epidemiologis harusnya dijadikan dasar penerapan New Normal.

"Jika jumlah kasus positif saja belum turun ya jangan dulu. Termasuk daerah dikatakan zona hijau atau merah dibuktikan dengan tes massif. Agar cerminkan keadaan sebenarnya," imbuh Jansen.

Lebih lanjut, Jansen mengungkapkan jika pelonggaran PSBB, relaksasi, dan New Normal ini bukan ranah politisi untuk memutuskan, melainkan ranah para ahli kesehatan dan epidemiologi.

Itulah arti New Normal, Panduan Lengkap New Normal Indonesia untuk Perusahaan, Tempat Kerja, Perkantoran, dan Industri, serta kritik dari politikus!

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI