Matahari di Atas Ka'bah Hari Ini, Berikut Cara Meluruskan Arah Kiblat

Rabu, 27 Mei 2020 | 12:19 WIB
Matahari di Atas Ka'bah Hari Ini, Berikut Cara Meluruskan Arah Kiblat
Jutaan umat muslim dari penjuru dunia mengelilingi Ka'bah dan berdoa di Masjidil Haram, Mekah, Arab Saudi, Kamis (8/8). [FETHI BELAID / AFP]
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Hari ini, Rabu, 27 Mei 2020, fenomena matahari berada tepat di atas ka'bah terjadi. Tepatnya pukul 16.18 WIB.

Fenomena matahari tepat di atas ka'bah ini disebut sebagai Kulminasi Agung (Arab: Istiwa’ al-A’zham, Inggris: Great Culmination).

Istilah lainnya disebut Rasdul Qiblah Global, karena separo wilayah Bumi dapat memanfaatkan momen ini untuk meluruskan arah kiblat. Rasdul Qiblah secara harfiah bermakna “meluruskan kiblat”.

Menurut Lembaga Penerbangan dan Antariksa Nasional (LAPAN), tahun ini kulminasi agung Ka’bah terjadi dua kali.

Baca Juga: Arus ke Jakarta Mulai Ramai, Polisi Pindahkan Pos Penyekatan Tol Cikupa

Pertama, pada Rabu, 27 Mei 2020 pukul 16.18 WIB. Kedua, terjadi pada hari Rabu, 15 Juli 2020 pukul 16.27 WIB.

Momen ini dapat dimanfaatkan umat Muslim untuk meluruskan arah kiblat. Caranya dapat dilakukan dengan mudah, murah dan akurat.

Dikutip dari situs Edukasi Sais Antariksa LAPAN, berikut cara meluruskan arah kiblat menggunakan Kuminasi Agung:

  1. Tentukan tempat yang akan diketahui arah kiblatnya, cari lokasi yang rata dan tentunya terkena cahaya matahari.
  2. Sediakan tongkat lurus atau jika tidak ada, gunakan benang berbandul.
  3. Siapkan jam yang sudah dikalibrasikan. (dapat merujuk ke https://jam.bmkg.go.id atau https://time.is)
  4. Tancapkan tongkat di atas permukaan tanah dan pastikan tongkat benar-benar tegak lurus (90 dari permukaan tanah), atau gantungkan benang berbandul tadi.
  5. Tunggulah hingga waktu Kulminasi Agung tiba, kemudian amati bayangan tongkat atau benang pada waktu tersebut. Tandai ujung bayangan, kemudian tariklah garis lurus dengan pusat bayangan (tongkat/bandul). Garis lurus yang menghadap dari ujung ke pusat bayangan merupakan arah kiblat untuk tempat tersebut.

Namun perlu dicatat, ada sembilan wilayah di Indonesia yang tidak dapat memanfaatkan fenomena ini untuk meluruskan arah kiblat.

Beberapa wilayah itu adalah sebagian Propinsi Maluku mulai dari Kabupaten Maluku Tengah, Kabupaten Seram Bagian Timur, Kabupaten Maluku Tenggara Barat (kini Kabupaten Kepulauan Tanimbar), Kabupaten Maluku Tenggara (kini Kabupaten Kepulauan Kei), Kota Tual, Kabupaten Maluku Barat Daya (minus Pulau Wetar) dan Kabupaten Kepulauan Aru, ditambah dengan Propinsi Papua Barat serta Propinsi Papua.

Baca Juga: Inilah Kelompok Orang yang Tidak Dianjurkan Pakai Masker

Wilayah ini dapat meluruskan arah kiblat ketika Matahari berada di titik balik atau Nadir Ka’bah (Antipoda Ka’bah).

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI