Cekik dan Bunuh Pria Afro-Amerika, 4 Polisi Rasis di AS Dipecat

Rabu, 27 Mei 2020 | 12:07 WIB
Cekik dan Bunuh Pria Afro-Amerika, 4 Polisi Rasis di AS Dipecat
Ilustrasi rasisme. (Shutterstock)
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Empat petugas kepolisian Minneapolis telah dipecat setelah salah satu dari mereka kedapatan mencekik pria afro-amerika  yang pada akhirnya meninggal dunia.

Menyadur ABC, tindak kekerasan anggota polisi itu terekam oleh seseorang. Dalam video, pria afro-amerika tanpa senjata itu memohon saat polisi mencekik lehernya dengan lutut.

"Tolong, tolong, tolong, saya tidak bisa bernapas. Tolong, Bung," kata lelaki itu terdengar dalam video, seperti dikutip dari ABC, Rabu (27/5/2020).

Kekinian, insiden yang terjadi pada Senin (25/5/2020) itu tengah diselidiki oleh Biro Investigasi Federal (FBI) dan otoritas penegak hukum setempat.

Baca Juga: New Normal, Seperti Ini Pengalaman Belanja di Tengah Pandemi Covid-19

Wali Kota Minneapolis Jacob Frey mengatakan keputusan memecat petugas yang terlibat dalam penangkapan adalah tindakan tepat. Mereka juga meminta maaf kepada komunitas afro-amerika.

"Selama lima menit, kami menyaksikan seorang perwira kulit putih menekan lututnya ke leher seorang lelaki kulit hitam," kata Jacob Frey.

"Ketika kamu mendengar seseorang meminta bantuan, kamu seharusnya membantu. Petugas ini gagal dalam pengertian yang paling mendasar, manusiawi."

Pria yang meninggal diidentifikasi sebagai George Floyd oleh Ben Crump, seorang pengacara hak-hak sipil dan cedera pribadi terkemuka. Dia telah disewa oleh keluarga Floyd.

Polisi mengklaim kriteria George Floyd cocok dengan deskripsi tersangka dalam kasus pemalsuan di sebuah toko kelontong. Polisi juga mengklaim Floyd menolak untuk ditangkap.

Baca Juga: Industri Farmasi Raup Untung Besar di Tengah Pandemi Covid-19

Terlepas dari klaim polisi, main hakim sendiri yang dilakukan kepolisian disayangkan oleh banyak orang. Floyd dinilai tak pantas meninggal dengan cara keji seperti itu.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI