Detik-detik 4 Guru di Sumsel Tewas Tenggelam Saat Hendak Berziarah

Bangun Santoso Suara.Com
Rabu, 27 Mei 2020 | 06:42 WIB
Detik-detik 4 Guru di Sumsel Tewas Tenggelam Saat Hendak Berziarah
Ilustrasi mayat/ kamar mayat/ jenazah. (Shutterstock)
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Empat orang guru di Kecamatan Tanjung Batu, Kabupaten Ogan Ilir, Provinsi Sumatera Selatan tewas akibat perahu 'ketek' yang ditumpangi tenggelam di Sungai Ujung Tanjung Desa Tanjung Atap saat hendak ziarah.

Kapolsek Tanjung Batu AKP Mujamik Harun, Selasa (26/5) mengatakan, empat guru yang tenggelam tersebut merupakan rombongan 12 orang dari Lembaga Pendidikan Nurul Yaqin yang berniat ziarah ke Makam Said Umar Bagindo Sari yakni tokoh agama wilayah setempat.

"Perahu tenggelam pukul 12.30 WIB, informasinya perahu yang ditumpangi rombongan itu kelebihan kapasitas, normalnya untuk tujuh orang tapi ditumpangi 13 orang," ujar AKP Mujamik Harun sebagaimana dilansir Antara, Selasa.

Empat orang meninggal yakni WA (perempuan 31 tahun), R (perempuan 30 tahun), MAP (laki-laki 31 tahun) dan D (perempuan 28 tahun), sedangkan sembilan orang lainnya termasuk sopir ketek selamat dan sempat mendapat perawatan di Puskesmas setempat lalu kembali ke rumah masing-masing.

Baca Juga: Berbaju Lebaran Warna Pink, Kakak Adik Tewas Tenggelam di Lokasi Wisata

Kejadian berawal dari empat orang yang naik ke perahu tersebut dari dermaga sungai milik warga bernama Zainal, namun perahu dalam kondisi mesin mati dan terpaksa didayung.

Lalu setibanya di Dermaga Desa Tanjung Atap empat orang itu meminta Zainal menaikkan delapan rekannya yang sudah menunggu, tetapi ditolak dengan alasan perahu tidak muat, Zainal justru menawarkan untuk mengangkut para rombongan dua kali penyeberangan.

Para rombongan justru menolak dan tetap meminta diantarkan satu kali penyeberangan sekaligus, akhirnya dipenuhi dengan kondisi perahu masih didayung karena mesin mati.

Akhirnya mesin menyala ketika perahu sudah berada di tengah sungai, nahas tak lama setelah menyala perahu justru oleng dan terbalik hingga semua penumpang tercebur ke sungai, warga setempat ramai-ramai menyelamatkan para korban.

"Sebenarnya penumpang bisa berenang, hanya saja kondisi di dalam sungai ada rumput-rumput yang kalau kaki digerakkan jadi makin lengket, orang setempat menyebutnya 'kumpi'," kata AKP Mujahik menambahkan.

Baca Juga: Sempat Hilang, Seorang Kakek di Magelang Ditemukan Tewas Tenggelam

Sedangkan jarak makam dari lokasi kejadian sekitar satu kilometer dan memang hanya bisa ditempuh menggunakan perahu, kata dia, para korban yang meninggal rencananya akan dikebumikan pada Rabu (27/5).

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI