Suara.com - Habib Bahar bin Smith melontarkan beberapa pengakuan sejak kembali masuk penjara dan ditempatkan di Lapas Nusakambangan.
Ia kembali masuk penjara setelah dinyatakan melanggar program asimilasi Kementerian Hukum dan HAM yang dijalaninya usai bebas dari Lapas Pondok Rajeg.
Habib Bahar dipindahkan ke Lapas Klas I Batu Nusakambangan pada Selasa (19/5) lalu atas pertimbangan keamanan. Sebab, jamaah dan simpatisan sempat meringsek masuk ke Lapas Gunung Sindur.
Pengakuan Habib Bahar ini disampaikan melalui video yang viral di media sosial, seperti diunggah akun Facebook Enjoy Slurrr, Senin (25/5/2020).
Baca Juga: Dari Balik Penjara Nusakambangan, Habib Bahar: Tak Benar Saya Dipukuli
1. Diperlakukan Baik
Habib Bahar memberikan pengakuan kepada keluarga, murid-murid dan masyarakat Indonesia bahwa dirinya diperlakukan dengan baik sejak dipenjara lagi.
"Saya mulai dari pertama kali di pondok pesantren diambil oleh pihak Lapas kemudian dibawa ke Lapas Gunung Sindur, dari Gunung Sindur di bawa ke sini, ke Lapas Batu Nusakambangan. Mulai dari saat itu sampai sekarang, saya berada dalam keadaan sehat walafiat alhamdulillah dan mulai dari saat itu sampai sekarang saya diperlakukan dengan baik," ucap Habib Bahar seperti dikutip Suara.com.
2. Menepis kabar dipukuli
Eks terpidana kasus penganiayaan remaja itu menepis kabar yang beredar bahwa dirinya dipukuli hingga bonyok. Habib Bahar justru menjelaskan kondisinya saat ini dalam keadaan sehat.
Baca Juga: Ditempatkan di Sel Khusus, Begini Kondisi Habib Bahar di LP Nusakambangan
"Saya diperlakukan dengan bagus, saya diperlakukan sesuai dengan SOP. Seluruh petugas-petugas yang terkait, dengan masalah lapas baik dari Gunung Sindur ke sini, semuanya melayani saya sesuai standar," ujarnya.
Ia melanjutkan, "Tidak ada seperti kabar-kabar di luar sana bahwasanya saya dipukuli, bahwasanya saya bonyok-bonyok, saya diginiian, saya diginiin, tidak, tidak ada itu."
Habib Bahar yakin keluarganya lebih tahu karakter dirinya seperti apa. Ketika mendapat tekanan, Habib Bahar akan bersikap lebih keras.
"Bahwasanya saya ini orangnya seperti bola karet, semakin dipencet, semakin ditekan bukannya merunduk tapi saya semakin jadi," katanya.
3. Petugas lapas lembut
Menurut pengakuan Habib Bahar, petugas lapas memperlakukan dirinya dengan baik dan lembut. Hal itu terlontar dalam video berdurasi 4.37 menit tersebut.
"Petugasnya baik semua kepada saya, tidak ada yang memukul, enggak ada, bicara baik, bicara bagus, bicara lembut," ucapnya.
Maka dari itu, sebagai penghuni lapas, Habib Bahar juga menghargai petugas lapas yang telah memperlakukannya dengan baik dan sesuai aturan.
"Saya sebagai warga binaan yang baik, ketika petugas baik kepada saya, maka saya berlaku lebih baik lagi. Saya lebih nurut, ketika diperlakukan lembut saya lebih lembut," tutur Habib Bahar.
"Tetapi kalau saya diperlakukan buruk dari awal, maka saya akan lebih jahat dan buruk lagi. Ternyata tidak, saya diperlakukan dengan baik sehingga saya lebih baik lagi," imbuhnya.
4. Rambut dipotong tanpa paksaan
Penampilan Habib Bahar dalam video itu tampak berbeda. Ia memakai kaus merah berlogo lapas dan penutup kepala warna merah.
Habib Bahar menjelaskan bahwa rela rambutnya dicukur tanpa ada paksaan. Hal itu sebagai bentuk dia mentaati aturan yang berlaku di Lapas Klas I Batu Nusakambangan.
"Adapun masalah rambut, sesuai dengan SOP yang ada di Nusakambangan ini bahwasanya setiap warga binaan yang baru dipotong rambutnya. Maka saya sebagai warga binaan yang taat dan patuh kepada aturan, saya bersedia rambut saya dipotong," ungkap Bahar Smith.
"Tanpa ada paksaan kepada siapapun. Enggak ada yang bisa paksa saya," imbuhnya.
5. Setiap hari ditensi
Habib Bahar juga meminta keluarganya untuk tidak mengkhawatirkan penyakit lambung yang dideritanya. Sebab, ia mengatakan kalau kesehatan dirinya selalu dicek hampir setiap hari.
"Saya ingin menyampaikan kepada keluarga bahwasannya khususnya umi dan istri, jangan mengkhawatirkan penyakit saya, yakni lambung. Karena sampai sekarang, petugas yang ada di Lapas Batu ini, mereka sangat-sangat melayani saya dengan baik dalam hal penyakit," ucapnya.
Habib Bahar menceritakan, "Sampai mereka bertanya dulu, Habib besok mau puasa apa enggak, kalau besok Habib mau puasa, nanti kami sediakan nasi siam buat Habib. Sampai sebegitunya. Obat ditaruh, disediakan. Jadi keluarga tidak usah khawatir."
Ia pun menjelaskan kalau dirinya hampir setiap hari ditensi dan dicek kesehatannya oleh petugas.
"Karena mereka juga khawatir kalau ada apa-apa dengan saya, mereka juga kena, karena mereka khawatir mereka juga sesuai dengan SOP, mereka melayani saya dengan baik," kata Habib Bahar.
6. Wasiat untuk murid
Pada akhir video Habib Bahar mengirimkan wasiat kepada murid-muridnya agar tetap berjuang membela agama, bangsa dan negara meskipun ia tengah dipenjara.
"Terakhir, saya ingin sampaikan kepada seluruh umat Islam, khususnya kepada seluruh murid-murid saya sekali lagi, dengan ketiadaan saya, dengan tidak adanya saya bersama kalian, jangan lantas menjadikan semangat kalian surut membela agama, bangsa dan Negara Kesatuan Republik Indonesia yang kita cintai ini," kata Habib Bahar.
"Ingat wasiat saya, maju terus jangan pernah mundur dalam membela agama, bangsa, rakyat, dan Negara Kesatuan Republik Indonesia," pungkasnya.