Alami Lonjakan Kasus, Peru Perpanjang Lockdown Nasional Hingga Akhir Juni

Senin, 25 Mei 2020 | 20:55 WIB
Alami Lonjakan Kasus, Peru Perpanjang Lockdown Nasional Hingga Akhir Juni
Ilustrasi virus corona. [Pixabay]/emmagrau]
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Pemerintah Peru memutuskan untuk memperpanjang penguncian wilayah secara nasional hingga akhir Juni guna menekan sebaran virus corona.

Menyadur Al Jazeera, perpanjangan periode lockdown yang diumumkan pada Jumat (22/5) lalu ini membuat Peru memiliki masa penguncian terlama di dunia.

Penambahan masa lockdown disebutkan didasari pada semakin melonjaknya kasus infeksi Covid-19 di Peru.

Presiden Peru Martin Vizcarra mengatakan lockdown akan dijalankan hingga 30 Juni mendatang.

Baca Juga: Salah Paham, Ambulans Bawa Pasien Reaktif Corona Sempat Ditahan Warga

"Kami menyatakan keadaan darurat nasional mulai Senin, 25 Mei hingga Selasa, 30 Juni, dan memerintahkan wajibnya isolasi sosial," ujar Vizcarra.

Dalam lockdown kali ini, Vizcarra menyebut pemerintah akan memberikan banyak pelonggaran yang dilakukan secara bertahap. Diantaranya, dibukanya kembali sektor-sektor penjualan kebutuhan rumah tangga, salon rambut, dan layanan tinggi.

Selain itu, pelonggaran juga akan diterapkan di kegiatan olahraga. Pertandingan sepak bola boleh diadakan di stadion namun tanpa mendatangkan penonton.

"Kita harus pindah ko-eksistensi baru yang memungkinkan kita menjadi masyarakat yang lebih peduli, bertanggung jawab, disiplin, menghormati standar perilaku minimun agar tidak membahayakan orang yang paling kita cintai," imbuh dia.

Di sisi lain, perpanjangan lockdown di Peru ini disebutkan akan sulit dilakukan berkaca pada krisis pangan yang terjadi akibat pandemi.

Baca Juga: Studi di AS: Plasma Darah Pasien Sembuh Bisa Ringankan Gejala Covid-19

Badan amal global Action Againts Hunger mengatakan sekitar 165 ribu orang telah kehilangan pekerjaan akibat penguncian wilayah. Pun mereka memperkirakan lebih dari 29 juta orang di Amerika Latin akan didera kemiskinan.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI