Afrika Selatan Longgarkan Lockdown Mulai 1 Juni, Warga Boleh Bekerja

Senin, 25 Mei 2020 | 19:02 WIB
Afrika Selatan Longgarkan Lockdown Mulai 1 Juni, Warga Boleh Bekerja
Warga Afrika Selatan mengenakan masker ketika wabah virus corona.[Anadolu Agency]
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Afrika Selatan sebagai salah satu negara yang menerapkan pembatasan wilayah untuk mengatasi pandemi Covid-19, akan melakukan pelonggaran. Hal tersebut bertujuan agar kegiatan eknomi tetap berjalan.

Menyadur Anadolu Agency, pada hari Minggu (24/05) Afrika Selatan mengumumkan akan melonggarkan penguncian wilayah secara nasional, yang memungkinkan sebagian besar perekonomian berfungsi mulai 1 Juni.

"Ini akan menghasilkan pembukaan ekonomi dan penghapusan sejumlah pembatasan pada pergerakan masyarakat sambil tetap memperluas dan mengintensifkan perlindungan kesehatan" kata Presiden Cyril Ramaphosa dalam pidatonya dikutip dari AA.

Dia mengatakan keputusan tersebut diambil setelah berkonsultasi dengan Kabinet. Menetapkan tingkat siaga untuk seluruh negara diturunkan dari Tingkat 4 ke Tingkat 3 yang berlaku sejak 1 Juni.

Baca Juga: Tak Ajak Anaknya Liburan, Pasangan Ini Terjebak Lockdown di Afrika Selatan

Afrika Selatan mengumumkan bencana nasional ini 10 minggu lalu dan langsung menerapkan aturan seperti melarang meninggalkan rumah untuk kegiatan yang tidak penting dalam upaya untuk mencegah penyebaran wabah virus corona.

Namun awal bulan ini, Afrika Selatan mulai secara bertahap melonggarkan peraturan pengunciannya yang ketat, sehingga memungkinkan industri-industri tertentu untuk dibuka kembali.

Ramaphosa mengatakan dia menyesal bahwa beberapa keputusannya membuat warganya tidak bisa mencari nafkah, namun menambahkan bahwa aturan tersebut penting dilakukan untuk memperlambat jumlah infeksi baru.

"Sebagai hasil dari tindakan yang kami lakukan - dan pengorbanan yang Anda lakukan - kami telah berhasil memperlambat laju infeksi dan mencegah fasilitas kesehatan agar tidak kewalahan," katanya.

Dia lebih lanjut mengatakan bahwa pemerintah selama lockdown digunakan untuk untuk membangun fasilitas kesehatan masyarakat yang lebih besar dan mempersiapkan sistem untuk mengantisipasi peningkatan infeksi.

Baca Juga: Kim Jong Un Kirim Surat ke Presiden Afrika Selatan, Tepis Rumor Kematian?

Ramaphosa mengatakan saat ini ada 22.583 kasus virus corona yang dikonfirmasi di Afrika Selatan dan ada 429 kasus kematian.

“Jumlah orang yang terinfeksi bisa jauh lebih tinggi seandainya kita tidak bertindak," katanya,

Negara tersebut sudah bersiap untuk peningkatan infeksi dengan menyiapkan 20.000 kamar khusus perawatan Covid-19. Dia juga mencatat bahwa ada 27 rumah sakit lapangan yang sedang dibangun untuk menampung pasien Covid-19.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI