Praktisi Voodoo Haiti Ramu Obat Rahasia untuk Menyembuhkan Pasien Corona

Syaiful Rachman Suara.Com
Senin, 25 Mei 2020 | 14:52 WIB
Praktisi Voodoo Haiti Ramu Obat Rahasia untuk Menyembuhkan Pasien Corona
Praktisi Voodoo Haiti mengobati pasien virus corona. [BBC]
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Para pemimpin kepercayaan Voodoo di Haiti mengklaim telah melatih para praktisi agama mereka untuk meramu obat rahasia guna memulihkan pasien Covid-19 dan untuk mempersiapkan ruang suci di kuil mereka untuk menerima pasien.

Di Haiti, penduduk sering mengandalkan pengobatan herbal dan praktik Voodoo yang dijalankan houngan atau pemuka agama laki-laki serta mambo sebutan untuk pemuka agama perempuan.

Adapun pemimpin tertinggi voodoo di Haiti bernama Carl Henri Desmornes.

Dengan kalung manik-manik berwarna-warni, pria berjuluk Ati tersebut mengatakan dalam sebuah wawancara di Port-au-Prince, bahwa dia tahu akan ada banjir pasien di kuil mereka.

Baca Juga: Empat Perusahaan di Jakarta Langgar PSBB, Didenda Uang Total Rp75 Juta

"Praktisi voodoo - houngan dan mambo khususnya - memiliki tanggung jawab untuk menjaga kesejahteraan penduduk," kata Desmornes, 60, yang merupakan promotor musik sebelum menjadi Ati, sebagaimana dilaporkan kantor berita Reuters.

Virus corona telah menyebar di negara termiskin di benua Amerika itu dalam dua minggu terakhir. Jumlah kasus yang dikonfirmasi hampir mencapai 865, sementara laporan "demam" misterius terus bermunculan.

Lebih dari setengah dari 11 juta orang Haiti diyakini mempraktikkan Voodoo, agama yang dibawa dari Afrika Barat berabad-abad yang lalu oleh pria dan perempuan yang diperbudak. Agama itu dipraktikkan secara diam-diam di bawah pemerintahan kolonial Prancis.

Sejak kasus pertama virus corona dikonfirmasi di Haiti pada pertengahan Maret lalu, para pemuka agama Voodoo menyajikan teh yang dibuat dari sejumlah bahan, termasuk tanaman moringa, kayu putih, jahe, dan madu untuk memperkuat sistem kekebalan tubuh.

"Kami tinggal di negara di mana sistem kesehatan tidak mampu menghadapi tantangan pandemi, jadi kami mengandalkan pengobatan alami sebagai gantinya," kata Mambo Lamercie Charles ketika menyendok ramuan. "Saya menganggap kuil saya sebagai klinik".

Baca Juga: Merinding, Sosok Nyi Roro Kidul Muncul di Nusa Dua Bali Berwujud Patung

Wakil pemimpin Voodoo, Euvonie Georges Auguste, mengatakan komunitas itu, yang diilhami oleh Loas (roh), juga telah membuat ramuan untuk gejala Covid-19, yang cara penyajiannya telah mereka ajarkan kepada para pemuka agama secara virtual.

Komunitas itu telah mendedikasikan 1.000 kuil Voodoo yang memiliki Djèvo - ruang sakral yang digunakan untuk ritual- yang terpisah dengan ruang ibadah dan untuk mengisolasi pasien.

Pesan virus corona

Auguste mengatakan memalukan bahwa Presiden Haiti, Jovenel Moise, lebih memperhatikan apa yang diklaim sebagai ramuan "penyembuhan" Madagaskar, daripada cara penyembuhan ala Voodoo Haiti.

"Sikap ini menunjukkan dia adalah korban dari sistem yang masih menanggung bekas perbudakan," katanya.

Voodoo kerap dikaitkan dengan perjuangan Haiti untuk merdeka tetapi masih berupaya keras untuk mendapat pengakuan.

Voodo baru mendapat pengakuan sebagai agama resmi pada 2003 di bawah Presiden Jean-Bertrand Aristide.

Praktisi Voodoo Haiti di masa lalu mengkritik Moise karena secara terbuka memohon pada Tuhan agama Kristen daripada kepada roh Voodoo.

Akibat film Hollywood, Voodoo kerap mendapat stigma.

Beberapa pengkhotbah Kristen menyalahkan Voodoo sebagai penyebab gempa bumi 2010, sementara sejumlah orang mengeroyok sedikitnya 45 houngan dan mambo yang mereka tuduh menyebabkan wabah kolera dengan mantera mereka.

Para pendeta Voodoo muncul di acara televisi dan radio untuk menjelaskan bahwa mereka tidak bertanggung jawab atas virus corona dan siap memeranginya.

Namun, Desmornes mengatakan mungkin pandemi membawa pesan bagi dunia.

Mungkin itu adalah tanda peringatan, kata Desmornes, bahwa manusia seperti virus bagi makhluk lainnya di Bumi.

"Harapan saya adalah bahwa setelah wabah virus corona... alih-alih mengubah semua yang kita sentuh, mengubah alam, kita akan akan mencari untuk hidup selaras dengan alam," katanya.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI