Penyebaran COVID-19 Tak Terbendung, AS Batasi Perjalanan dari Brasil

Syaiful Rachman Suara.Com
Senin, 25 Mei 2020 | 14:21 WIB
Penyebaran COVID-19 Tak Terbendung, AS Batasi Perjalanan dari Brasil
Mobil alat berat menggali kubur bagi korban meninggal akibat virus corona di kota Manaus, Brasil, yang mencapai 100 kematian per hari. [AFP]
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Pemerintah Amerika Serikat (AS) menyatakan pada Minggu (24/5/2020) bahwa pihaknya membatasi perjalanan dari Brasil ke AS, dua hari setelah wabah COVID-19 di negara Amerika Selatan itu memburuk dengan jumlah kasus tertinggi ke dua di dunia.

Pembatasan perjalanan itu menjadi pukulan bagi Presiden Brasil Jair Bolsonaro yang selama ini mengikuti langkah-langkah Presiden AS Donald Trump dalam menangani pandemi, misalnya meremehkan pembatasan sosial serta mempromosikan obat yang belum terbukti secara ilmiah bisa menyembuhkan COVID-19.

"AS tetap menjaga hubungan yang erat yang Brasil dan kami juga bekerja sama untuk menanggulangi dampak sosial-ekonomi dan kesehatan dari wabah COVID-19 di Brasil," demikian Kedutaan Besar AS di Brasilia dalam sebuah pernyataan.

Pembatasan perjalanan yang baru ini akan berlaku mulai 28 Mei, menurut Kedutaan Besar AS, yakni dengan melarang orang--yang kebanyakan bukan warga AS--melancong ke AS jika mereka sempat singgah di Brasil dalam dua pekan terakhir.

Baca Juga: Patung Mirip Nyi Roro Kidul Muncul di Pantai Nusa Dua Bali

Presiden AS, Donald Trump (kiri) dan Presiden Brasil Jair Bolsonaro bertemu jelang makan malam di Florida, AS pada 7 Maret 2020. Bolsonaro disebut sudah terinfeksi virus corona Covid-19. [AFP/Jim Watson]
Presiden AS, Donald Trump (kiri) dan Presiden Brasil Jair Bolsonaro bertemu jelang makan malam di Florida, AS pada 7 Maret 2020. Bolsonaro disebut sudah terinfeksi virus corona Covid-19. [AFP/Jim Watson]

Sementara para pemegang izin tinggal, kerabat dekat warga negara AS, serta kru penerbangan akan menjadi pengecualian.

Kementerian Luar Negeri Brasil menyebut pembatasan itu sebagai keputusan teknis dalam konteks kolaborasi bilateral yang penting untuk menangani wabah, serta menyoroti bantuan sebanyak 6,5 juta dolar AS dan janji Gedung Putih untuk menyumbang 1.000 unit respirator.

Juru bicara Gedung Putih, Kayleigh McEnany, menyebut hal itu akan membantu memastikan warna asing tidak membawa kasus tambahan ke AS, namun tidak akan diterapkan pada alur perdagangan antara kedua negara.

Penasihat keamanan nasional AS, Robert O'Brien, dalam wawancara di stasiun televisi CBS berharap langkah itu hanya akan dipertimbangkan untuk hal-hal tertentu.

"Kami harap hal ini hanya sementara, namun karena situasi di Brasil, kami akan mengambil setiap langkah yang dibutuhkan demi melindungi warga AS," kata O'Brien.

Baca Juga: Jadwal Liga Jerman Pekan ke-28, Ada Duel Borussia Dortmund vs Bayern Munich

Brazil mengonfirmasi hampir 16 ribu kasus baru per 24 Mei, sehingga total kasus infeksi kini mencapai 363.211 kasus, di bawah AS dengan total 1,6 juta kasus.

Sementara angka kematian akibat COVID-19 di Brazil sendiri mencapai 22.666 kasus, di bawah AS yang sebanyak hampir 100 ribu kasus. (Antara)

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI