Sulit dikatakan karena buku itu baru tersedia pada Jumat (15/05) lalu.
The New York Times memuji kekuatan kejujurannya, dengan mengatakan "dia mungkin hidup lebih tenang selama lockdown, tetapi dia menulis kalimat-kalimat yang berani".
Sebuah tinjauan oleh NPR mengatakan buku harian itu merupakan "dokumen sederhana, tragis dan absurd selama 76 hari lockdown Wuhan", namun menyesalkan terjemahan dalam bahasa Inggris yang tidak dapat "menangkap aspek multidimensi" yang ditemukan dalam buku harian yang berbahasa China.
Namun di Amazon, buku itu mendapat beberapa ulasan negatif, salah satunya ada yang menyebut buku itu berisi "informasi yang benar-benar palsu".
Baca Juga: Qiu Haibo: Perilaku Virus Corona Berubah, Beda dari Kasus Wuhan
Namun, pengulas lain memuji buku itu, dengan mengatakan buku hariannya "memberikan gambaran bagaimana rasanya hidup di kota yang disaksikan dari seluruh dunia".