Suara.com - Wisatawan yang kembali mengunjungi kota judi Las Vegas akan melihat berbagai perubahan, sejak tempat-tempat judi itu ditutup sejak pertengahan Maret untuk membendung penyebaran virus corona.
Resikonya besar, kata Robert Lang, Direktur Eksekutif lembaga think tank Brookings Mountain West di University of Nevada, Las Vegas.
"Las Vegas tidak dikenal sebagai tempat wisata dimana pengunjungnya jatuh sakit," katanya.
Gubernur Nevada Steve Sisolak menetapkan tanggal 4 Juni untuk membuka kembali kasino. Gubernur dari partai Demokrat itu mengatakan dalam sebuah pernyataan pada hari Jumat, penurunan penularan virus corona dan rawat inap COVID-19 di Nevada menurun, ketika beberapa pembatasan mulai dilonggarkan hampir dua minggu lalu.
Baca Juga: Prihatin Pandemi Covid-19, Sarang Judi Las Vegas Jadi Dapur Umum
Banyak bisnis properti berupaya mulai membuka kembali bisnisnya awal Juni di kota judi yang ditutup mendadak di tengah bisnis judi yang sedang laris, meraup keuntungan 1 miliar dolar AS dalam 3 bulan berturut-turut di seluruh negara bagian. Kota Las Vegas menarik lebih dari 40 juta pengunjung per tahun.
Begitu mendapat lampu hijau, menejer tempat-tempat judi itu kembali menyambut orang ke "kota yang tidak pernah tidur", yang dibangun untuk orang yang ingin bersenang-senang. Tetapi tidak setiap sarana resor akan dibuka. Klub-klub malam dan klub siang, restoran prasmanan, dan tempat-tempat besar tetap ditutup.
Sumber: VOA Indonesia