Cerita Foto Senyuman dan Kegetiran Tim Medis Virus Corona

Minggu, 24 Mei 2020 | 20:11 WIB
Cerita Foto Senyuman dan Kegetiran Tim Medis Virus Corona
Perawat virus corona. (BBC)
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Kisah fotografer yang menemukan keintiman dengan para tetangganya saat pandemi Covid-19 Melawan pandemi Flu Spanyol tahun 1918: Kisah orang menghadapi wabah dengan menyantap bubur hangat, mengenakan masker, dan menghirup udara segar Virus corona: Hari-hari janggal di London timur - kisah fotografer yang mengabadikan situasi lockdown

"Rasanya seperti video yang Anda lihat tentang apa yang terjadi sesaat sebelum tsunami melanda - ketika air laut surut dan semuanya menjadi sangat sunyi."

Kata-kata itu terlontar dari seorang konsultan Dr Ami Jones saat dia menggambarkan ketenangan sebelum badai virus corona menghadang di Unit Terapi Intensif (ITU) di Rumah Sakit Nevill Hall di Abergavenny, Monmouthshire, Inggris.

Dan ketika dihantam wabah Covid-19, rekannya yang sesama staf layanan kesehatan Inggris (NHS), Glenn Dene, berada di sana untuk mengabadikan semua momentum dengan kamera.

Baca Juga: Kisah Lebaran Tim Medis COVID-19, Wajib Pakai APD, Tak Ada Baju Baru

Foto-foto yang dia abadikan mengungkap momen-momen kelembutan, keakraban, tantangan profesional dan berbagai kecemasan yang dialami setiap orang, ketika tim medis berjuang melawan pandemi.

Foto-foto Dene akan disajikan dalam sebuah buku yang dia dan Dr Jones terbitkan berjudul Behind the Mask.

Buku tersebut berisi sekitar 100 foto, mengungkap berbagai momen seperti ketegangan, momen yang menyentuh, dan terkadang menakutkan di dalam ruang ITU di rumah sakit Abergavenny.

Dr Jones mengatakan pandemi itu, semoga, merupakan "pengalaman sekali-kalinya dalam satu generasi" yang perlu didokumentasikan.

"Kecuali kamu berada di balik pintu tertutup itu, kamu tidak akan pernah melihat seperti apa rasanya," katanya.

Baca Juga: Viral Video Wanita Menghina Tim Medis, 'Enggak Usah Banyak Gaya Kalian!'

"Saya tahu ada beberapa film dokumenter di televisi, namun saya pikir bagi orang-orang yang tinggal di rumah, yang mereka lihat hanyalah potongan-potongan tayangan di televisi serta angka dan jumlah kematian," tambahnya.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI